Loading...

20+ Jenis Paragraf Berdasarkan Isi, Letak Kalimat Utama, Fungsi/Tujuan & Pola Pengembangan + Contohnya Lengkap

Advertisement
Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini tentunya harus memiliki keterpaduan antara bentuk dan maknanya. Sebuah paragraf bisa ditulis dengan diawali bait yang menjorok atau alinea atau bisa juga ditulis dalam bentuk yang lurus, denga dibatasi spasi antar paragraf seperti dalam artikel ini.
20+ Jenis Paragraf Berdasarkan Isi, Letak Kalimat Utama, Fungsi/Tujuan & Pola Pengembangan + Contohnya Lengkap

Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali macam-macam paragraf. Penggolongan jenis paragraf ini bisa berdasarkan sifat isi paragraf, letak kalimat utama, fungsi atau tujuan, pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat penjelas dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas macam-macam paragraf beserta contohnya lengkap.


Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isi Paragrafnya
Berdasarkan isi paragraf, maka paragraf dibedakan menjadi paragraf deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi dan persuasi. Berikut ini pengertian kelima macam paragraf tersebut beserta contohnya.
1. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan sehingga para pembacanya seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, atau terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis dalam paragrafnya. Contoh paragraf deskripsi adalah sebagai berikut.

Pantai Pangandaran
Ketika berada di pantai, tentu ada keinginan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam. Begitu pula, ketika berada di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, matahari terbit dan terbenam dapat disaksikan dengan indah. Bentuk semenanjung dari Pantai Pangandaran membuat kita bisa menikmati matahari terbit di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi pantai barat.

Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata.

Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan toko kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabadikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

2. Paragraf Ekspositif
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya memberitahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu permasalahan dan sebisa mungkin penulis akan menjelaskan detail dan urutannya sehingga pembaca dapat memahami dengan baik permasalahan yang disampaikan penulis. Adapun contoh dari paragraf ekspositif adalah sebagai berikut.

Cara Menggunakan Komputer
Jika akan menyalakan komputer, kamu harus memerhatikan langkah-langkah yang tepat. Hal itu penting agar komputer terhindar dari kerusakan. Berikut penjelasannya.

Langkah pertama adalah masukkan steker komputer ke sumber listrik, lalu menyalakan stabilizer listrik. Jika lampu telah berwarna merah menyala, menandakan listrik sudah mengalir ke komputer. Kemudian, tekan tombol "power" sampai terdengar bunyi berdengung lembut tanda perangkat harddisk/ memori komputer bekerja.

Setelah itu, tekan tombol layar di bawah kaca monitor sampai muncul tanda "Windows 2000, XP atau Vista". Kemudian klik tanda "start" untuk memilih menu untuk mengetik atau mengerjakan sesuatu, misalnya pilih menu "Microsoft Word". Setelah klik, mesin langsung bekerja, terbuka dan ada halaman layar kosong yang siap di ketik. Ketiklah bahan yang perlu diketik. Selesai mengetik, sim panlah hasil ketikan secara aman dalam memori dengan menekan ikon disket pada toolbar atau klik "save".

Setelah itu, pilihlah file "close" atau klik ikon "X" di ujung layar kerja sampai muncul gambar menu komputer dan huruf start. Untuk mematikan komputer, Anda dapat mengeklik tombol start. Kemudian pilih shutdown. Dengan menekan shutdown, komputer akan mati secara otomatis. Setelah program komputer hilang, tekanlah tombol power pada layar monitor dan stabilizer saluran listrik. Cabutlah steker listrik ke komputer untuk mengakhiri proses operasi komputer.

3. Paragraf Naratif
Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu kejadian atau peristiwa dan disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan dalam paragraf tersebut. Biasanya cerita dalam paragraf narasi ini adalah kisah nonfiksi/nyata (ex. biografi) maupun kisah fiksi (ex. cerpen). Contoh paragraf narasi adalah sebagai berikut.

Pengedar Uang Palsu Ditangkap
Tukiran, 49, warga Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, ditangkap karena mengedarkan uang palsu, kemarin. Selain menangkap tersangka, petugas juga menyita barang bukti uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp1,5 juta. Tersangka yang berprofesi tukang kayu ditangkap anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Trucuk dan kini ditahan di Kepolisian Resor (Polres) Klaten.

Penangkapan dilakukan berkat laporan masyarakat tentang beredarnya uang palsu pecahan Rp100 ribu di Desa Kalikebo, Trucuk. Berdasarkan informasi itu Tukiran ditangkap saat membeli rokok di toko dengan menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 15 lembar. Kepada polisi, Tukiran mengaku telah tiga kali mengedarkan uang palsu, yaitu di Kalikebo, Srago, dan Jimbung. Hal itu dilakukan karena terdesak kebutuhan untuk membayar angsuran kredit sepeda motor.

4. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang isinya memuat argumen (pendapat) atau opini atau gagasan-gagasan dari penulis dan berdasarkan sudut pandang dan keyakinannya. Biasanya untuk memperkuat pendapatnya, penulis akan melampirkan bukti-bukti supaya pembaca yakin. Yang membedakan paragraf ini dengan jenis paragraf yang lainnya adalah hampir seluruh isinya merupakan pendapat secara subjektif. Perhatikan contoh paragraf argumentasi berikut ini.

Impian Orang Tua adalah Belenggu Anak
Sebelum menjalani tes masuk perguruan tinggi, lulusan SMA sebenarnya sudah dihadapkan pada ujian. Mereka harus memilih jurusan dan jenis sekolah yang tepat. Mereka juga harus cermat memilih faktor-faktor yang memengaruhi proses belajarnya nanti.

Akan tetapi, ada orangtua yang sangat berambisi untuk memajukan anak sesuai dengan kehendaknya. Alasannya untuk mewujudkan cita-cita dan impian orangtuanya sendiri. Hal ini menyebabkan anak menjadi terbelenggu, tidak kreatif, dan tidak mandiri. Di sisi lain, orangtua pun akhirnya tidak mengukur kemampuan anak sesuai minat dan bakatnya.

5. Paragraf Persuatif
Paragraf persuasi adalah sebuah paragraf yang berisi bujukan atau himbauan untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang dituliskan dalam paragraf tersebut. Dan Biasanya dilengkapi dengan bukti agar pembaca lebih yakin. Jenis paragraf ini banyak digunakan untuk iklan atau promosi barang maupun suatu objek. Contoh paragraf persuasif antara lain sebagai berikut.

Berwisata di Bandar Lampung
Menikmati keindahan Kota Bandar Lampung akan terasa lebih afdal jika Anda nikmati dari kawasan Bukit Randu. Di wilayah ini berdiri sejumlah hotel dan restoran yang memanjakan para wisatawan ketika berlibur dengan berbagai fasilitas menarik. Berdasarkan informasi dari warga, Bukit Randu diambil dari nama sebuah bukit yang terkenal dengan Daerah Umbul Kapuk atau pohon randu.

Bukit yang ada di tengah Kota Bandar Lampung pada ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Jika Anda ingin mencari oleh-oleh khas Lampung, Jalan Teluk Betung adalah tempatnya. Di jalan yang berjarak sekitar 500 meter dari Bukit Randu ini berdiri beberapa warung yang menjual makanan asli Lampung. Di antaranya kopi bubuk dan keripik pisang. Oleh-oleh khas Lampung juga banyak dijumpai di Pasar Bambu Kuning.

Di sini, banyak dijual beragam kebutuhan warga. Salah satu barang yang menarik dan layak untuk Anda jadikan kenang-kenangan adalah kain tapis. Kain khas Lampung ini dijual dengan harga bervariasi, tergantung corak dan proses membuatnya.

Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

Berdasarkan posisi atau letak topik atau gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran (deduktif-induktif), dan paragraf penuh kalimat topik (naratif).
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian awal paragraf. Paragraf jenis ini memiliki ciri yaitu menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu baru kemudian menyusul uraian yang lebih rinci mengenai permasalahan atau gagasan utamanya (umum-khusus). Contohnya adalah sebagai berikut.

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya pada bagian akhir paragraf. Karakteristik paragraf induktif yaitu menyajikan penjelasan terlebih dahulu, baru kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum). Contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut.

Guru menguasai materi dengan baik. Siswa terkelola dalam suasana pembelajaran yang kondusif. Proses pembelajaran aktif dan partisipatif. Evaluasi dilaksanakan sebagai pengukuran tingkat penyerapan siswa. Hal-hal di atas merupakan indikasi menuju keberhasilan pembelajaran di kelas.

3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian awal dan akhir paragraf. Kalimat pada akhir paragraf ini umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Contoh paragraf campuran adalah sebagai berikut.

Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita menggunakan bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi, betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita.

4. Paragraf Penuh Kalimat Topik (Naratif)
Pada paragraf ini, seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat khusus menjadi kalimat utama (topik). Kondisi demikian biasanya akibat sulit menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf macam ini sering dijumpai dalam uraian yang bersifat naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik adalah sebagai berikut.

Seseorang sedang menyapu sambil menembang. Pak Mo mengumpulkan daun-daun kering di sudut halaman. Esok hari pekerjaan yang sama menghadang di tempat yang sama. Daun-daun jatuh dan Pak Mo menyapunya lagi. Begitulah rupanya hakikat dari hidup, selalu menuntut dibersih-bersihkan karena sampah dapat datang setiap saat, setiap desah nafas.

Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan tujuan atau fungsinya dalam sebuah karangan, maka paragraf dibedakan menjadi tiga jenis yaitu paragraf pembuka, paragraf pengembang/penghubung, dan paragraf penutup. Berikut ini pembahasan ketiga jenis paragraf tersebut.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah jenis paragraf yang berfungsi sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Oleh sebab itu paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Contoh paragraf jenis ini adalah sebagai berikut.

Kali ini kita akan membahas manfaat kelapa untuk kesehatan. Kelapa banyak kita jumpai di pedesaan khususnya daerah pesisir. Namun tidak menutup kemungkinan di daerah pedalaman bahkan dataran tinggi juga masih dapat dijumpai pohon kelapa.

2. Paragraf Penghubung atau Pengembang
Paragraf ini bertujuan untuk menghubungkan dan mengambangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh, ilustrasi, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf pengembang. Contoh paragraf ini adalah sebagai berikut.
Beberapa manfaat kelapa diantaranya, dapat menetralisir racun, menghilangkan cairan tubuh yang hilang dan bisa untuk menggantikan infus.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Bentuk paragraf penutup bisa bervariasi bisa dalam bentuk kesimpulan, ringkasan, atau hanya sekedar harapan atau komentar. Contohnya adalah sebagai berikut.
Demikian beberapa manfaat dari buah kelapa yang bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat.

Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan Kalimat Utama
Jenis paragraf berdasarkan Pola pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat penjelas dapat dikategorikan ke dalam beberapa bentuk yaitu paragraf definisi, sebab-akibat, akibat-sebab, analogi, perbandingan, generalisasi, contoh dan klasifikasi.
1. Paragraf Definisi
Paragraf definisi menggunakan kata-kata seperti “adalah” antara lain: ialah, yaitu merupakan, dan sebagainya. Kata “adalah” biasanya digunakan apabila sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda. Kata “yaitu” untuk kata kerja atau sifat, kata “ialah” untuk menjelaskan sinonim suatu hal sedangkan kata “merupakan” dipakai untuk mendefinisikan pengertia rupa atau wujud. Contoh paragraf definisi adalah sebagai berikut.
Apakah psikologi itu? R.S Woodworth berpendapat, “Psikologi ialah ilmu jiwa”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya”. Sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku.

2. Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf ini memiliki ciri yaitu kalimat penjelas merupakan akibat dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama, seperti pada contoh berikut ini.
Gelombang tsunami melanda kepulauan Mentawai. Sebagian besar wilayah pertanian hancur. Banyak penduduk yang mengalami luka-luka, bahkan banyak yang meninggal. Pemerintah sibuk dan para relawan sibuk menyelamatkan korban bencana tersbut

3. Paragraf Akibat-Sebab
Paragraf ini memiliki ciri yaitu kalimat penjelas merupakan sebab dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama, seperti pada contoh berikut ini.
Disiplin pengendara di jalan raya sangat rendah. Jumlah kendaraan di jalan raya semakin banyak. Kian hari lalu lintas di jalan raya menjadi semakin sesak.

4. Paragraf Analogi
Analogi merupakan bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya paragraf analogi dibuat dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibarat, seperti dan bagaikan. Contoh paragraf analogi adalah sebagai berikut.
Dalam penanganan poso kita memang diingatkan bahwa penangannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan.

5. Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan biasanya menggunakan ungkapan “seperti dengan”, “seperti halnya”, “demikian juga”, “sama dengan”, “sejalan dengan”, “akan tetapi”, “sedangkan”, dan “sementara itu”. Contoh paragraf perbandingan adalah sebagai berikut.
Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot akan turun dari mobil yang ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di Bandung, di Jakarta juga menggunakan seruan “ Kiri” untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di Manado kata yang diserukan yaitu ” Muka”. Sementara itu, seruan “ Minggir!”, lazim digunakan di daerah Lampung.

6. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisai adalah bentuk paragraf yang tidak menempatkan ide pokok dalam satu kalimat, tetapi ide pokoknya menyebar dalam seluruh kalimat, seperti pada contoh berikut.
Remaja sekarang lebih menghargai kebebasan. Remaja selalu ingin meniru sesuatu yang dianggapnya modern. Budaya hidup barat selalu menjadi idolanya

7. Paragraf Contoh
Dalam paragraf jenis ini menggunakan kata “seperti”, “misalnya”, “contohnya”, dan lain sebagainya untuk mengembangkan gagasan utamanya. Perhatikan contoh berikut ini.
Selain tipe introver, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstrover adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah mempengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

8. Paragraf Klasifikasi
Paragraf ini dikembangkan melalui klasifikasi (pengelompokkan) berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata yang lazim digunakan yaitu “dibagi menjadi”, “digolongkan menjadi”, “terbagi menjadi”, dan “mengklasifikasikan”. Contoh paragraf klasifikasi adalah sebagai berikut.
Penyelidikan tentang temperamen watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada di dalam tubuhnya.

9. Paragraf Rincian
Paragraf rincian merupakan paragraf yang kalimat utamanya dijelaskan dengan cara merinci seperti pada contoh berikut ini.
Akhir-akhir ini negara kita sedang mengalami banyak musibah. Musibah yang terjadi diantaranya meletusnya gunung Merapi yang mengakibatkan banyak penduduk yang mengalami musibah. Selain itu tsunami di kepulauan Mentawai yang menyisakan duka yang dalam bagi masyarakat di wilayah itu. Belum lagi musibah banjir bandang yang terjadi di Papua.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Post