25 Macam Majas Penegasan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/06/majas-penegasan.html
Advertisement
Baca Juga:
Apa itu Majas Penegasan?
Majas atau gaya bahasa penegasan adalah majas yang digunakan untuk menegaskan sesuatu agar memberi efek tertentu bagi yang mendengar maupun membaca.
Macam-Macam Majas Penegasan
Jenis-jenis majas penegasan ada banyak sekali, kurang lebih ada 25 macam. Nah berikut ini pengertian dan contoh kalimat dari kedua puluh lima jenis majas (gaya bahasa) penegasan tersebut. Silahkan kalian simak baik-baik semoga bisa paham.
1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolah-olah menyangkal sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio. Contoh majas apofasis adalah sebagai berikut.
□ Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam forum ini bahwa Anda sudah korupsi uang negara.
Seperti pada contoh apofasis di atas, seolah-olah hendak menyembunyikan sesuatu, namun justru hal itu menegaskannya.
2. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal yang sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh majas pleonasme adalah sebagai berikut.
□ Segera turun ke bawah bila kamu masih ingin mau memperoleh jatah makan turun ke bawah
□ Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melakukan tawuran segera mundur ke belakang saat mengetahui kedatangan polisi
□ Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar suara langkah guru kemari.
□ Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kejadian tersebut
□ Ria begitu riang gembira saat mengetahui kekasihnya hadir untuk melamar dirinya.
□ Hari ini Dewi melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata di Solo keraton kasunanan Kampung batik Pasar Klewer Masjid Agung Solo terdapat banyak lagi tempat yang lain.
□ Nenek datang ke sini dari Desa membawa oleh-oleh beraneka ragam macam buah.
3. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan. Contoh majas repetisi sebagai berikut:
□ Hanya dia satu-satunya orang yang aku tunggu satu-satunya yang kunanti satu-satunya yang hadir untuk menghiburku
□ Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula dapat memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta
□ Main game main game main game cuma itu saja yang kamu kerjakan setiap hari, sana keluar rumah cari angin supaya sehat
□ Dia Dia Dan Dia melulu yang cuma ada pada pikiranku saat sekarang
□ Ahmad terus latihan-latihan dan latihan supaya bisa memperoleh Piala menjadi atlet berprestasi
Seperti yang kalian lihat pada majas repetisi tersebut, ada beberapa pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal itu sengaja dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.
4. Majas Pararima
Majas pararima adalah majas yang mengulang pada bagian konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata yang berlainan. Contoh majas pararima adalah sebagai berikut.
□ Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
□ Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu jadwal.
5. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi sebagai berikut:
□ Lintasi laut lewati lembah
□ Susah senang sehidup semati
Seperti yang kalian lihat, pada contoh majas aliterasi tersebut terdapat pengulangan konsonan secara berurutan.
6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang sering dipakai dalam puisi. Pada majas ini terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara sejajar. Contoh majas paralelisme adalah sebagai berikut.
Sungguh aku merasakan
sungguh aku mendengar
sungguh aku melihat
sungguh aku mencintaimu
Sungguh aku merinduimu
7. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas tautologi adalah sebagai berikut.
□ Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang aku inginkan. Aku ke sini hanya ingin silaturahmi.
□ Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.
□ Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.
□ Sungguh sepi malam ini sungguh sunyi pengharapan ini.
□ Tetap menemanimu di dalam suka maupun di dalam duka waktu bahagia waktu Sedih saat tertawa saat kecewa.
□ Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.
8. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah majas yang memakai bunyi “s” untuk diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme adalah sebagai berikut.
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kaumeringis saat aku menangis.
9. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun maknanya menjadi berbeda. Adapun contoh majas antanaklasis adalah sebagai berikut.
Ayah membawa buah tangan berupa buah durian.
10. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Contoh majas klimaks adalah sebagai berikut.
□ Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang dewasa sampai orang tua turut serta turun ke jalan mengadakan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene nya adalah seorang Gubernur
□ Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden seharusnya kita pilih menurut kemampuannya
□ Mulai dari rakyat kecil orang biasa polisi tentara tokoh masyarakat hingga para ulama menyampaikan pernyataan atas hal-hal yang diucapkan sang Gubernur tersebut
□ Di warung tersebut barang yang harganya bermacam-macam mulai dari 10000 hingga yang harga 3 juta
11. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. Jadi, majas ini adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari majas ini adalah:
□ Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
□ Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram pun tersedia di toko tersebut.
□ Acara itu didatangi oleh orang yang paling tua muda bahkan yang masih anak-anak dan balita.
□ Tidak peduli dari yang paling kaya, kaya, sederhana, berkecukupan, miskin bahkan yang tidak punya apa-apa semuanya sama dihadapan Tuhan.
□ Ukuran baju itu tersedia dari berbagai ukuran mulai dari XXL, XL, L hingga yang paling kecil S.
12. Majas Inversi
Majas inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas inversi adalah sebagai berikut.
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.
Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih dulu sebelum subjek pada majas inversi tersebut.
13. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun sebenarnya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini adalah sebagai penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris adalah sebagai berikut.
□ Apakah ini yang disebut merdeka?
□ Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit
□ Siapa yang berkata cita-cita kita dapat dicapai cuma lewat sekolah saja
□ Betul begitu kamu tidak butuh uang ini meskipun kebutuhanmu masih kurang?
14. Majas Elipsis
Majas elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu. Misalnya seperti pada contoh berikut ini:
Saya ke rumah teman.
Pada contoh majas elipsis di atas terdapat penghilangan unsur predikat berupa kata “pergi”.
15. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio adalah sebagai berikut.
Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan untuk menginap.
16. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah majas yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton adalah sebagai berikut.
Setelah bangun tidur, aku lalu mandi, setelah itu membantu ibu, dan kemudian berangkat sekolah.
Pada contoh majas polisindenton tersebut terlihat dipakainya kata hubung dalam kalimat yakni “setelah, lalu, dan”.
17. Majas Asindeton
Majas asindeton adalah kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Contoh majas asindenton adalah sebagai berikut.
□ veni, vidi, vici
□ kakek, nenek, ayah, ibu
18. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas dengan memberikan sisipan keterangan tambahan pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi adalah sebagai berikut.
□ Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.
□ Basoka, teman sekolahku, sedang sakit.
Nah seperti yang kalian lihat, ada sematan keterangan tambahan untuk menjelaskan subyek pada kalimat.
19. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. Contohnya seperti berikut ini:
□ Wah hebat sekali!
□ Luar biasa penampilannya!
20. Majas Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:
Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu pertolongan.
21. Majas Preterito
Majas preterito adalah majas yang seolah-olah ingin menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:
Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman Tanah Abang.
22. Majas Alonim
Majas alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama tertentu. Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas alonim seperti:
□ Prof, ada yang perlu saya tanyakan.
□ Dok, dia sudah siuman.
23. Majas Kolokasi
Majas kolokasi adalah penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini seperti:
Nasibku, harus berhubungan dengan si bebal itu.
24. Majas Silepsis
Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh penggunaan majas silepsis ini misalnya:
Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.
25. Majas Zeugma
Majas zeugma yaitu majas yang memakai kata tidak logis dan tidak gramatis pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:
Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.
Terima kasih, artikel ini sangat membantu.
ReplyDelete