Loading...

Paragraf Naratif: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Cara Menulis dan Contohnya

Advertisement
Kalian tentu sering membaca beragam teks (wacan). Di antara teks yang kalian baca itu tentu ada yang berjenis teks naratif atau narasi, deskriptif atau deskripsi, ekspositif atau eksposisi, dan persuasif atau persuasi. Semua jenis teks tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari semua hal yang berhubungan dengan teks atau paragraf naratif. Lalu tahukah kalian apa yang dimaksud dengan teks naratif? Untuk menjawab pertanyaan ini silahkan simak penjelasan berikut.

Pengertian Paragraf Naratif
Sebelum mengetahui pengertian dari paragraf naratif, ada baiknya kita benah dahulu definisi dari kata “naratif” dan apa perbedaannya dengan kata “narasi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narasi adalah 1)pengisahan suatu cerita atau kejadian; 2)cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa atau kisahan. Sedangkan naratif  adalah bersifat narasi atau bersifat menguraikan (menjelaskan).
Paragraf Naratif: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Cara Menulis dan Contohnya
Jika kalian sudah paham tentang perbedaan kata narasi dan naratif kita saatnya kita bahas definisi dari paragraf naratif. Menurut Gorys Keraf paragraf naratif adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu.

Jika ditelaah lebih teliti, kalian akan menemukan kata “menggambarkan” dalam definisi paragraf naratif tersebut. Bukankah segala sesuatu yang berhubungan dengan kata “menggambarkan” pasti termasuk deskriptif atau deskripsi ya? Lalu apa yang membedakan antara teks narasi dengan teks deskripsi?

Bila deskripsi merupakan suatu bentuk teks yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, maka narasi merupakan suatu bentuk teks yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat sendiri atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh karenanya unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan.

Tetapi kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau peristiwa, masih sulit dibedakan dari deskripsi, karena suatu peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan mempergunakan metode deskripsi. Oleh karena itu, harus ada unsur lain yang perlu diperhitungkan dalam teks narasi, yaitu waktu. Dengan demikian, pengertian narasi mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.

Apa yang terjadi dalam teks narasi tidak lain merupakan tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.

Berdasarkan uraian di atas Gorys Keraf (2007: 136) membatasi narasi sebagai suatu bentuk teks yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan lain, narasi adalah suatu bentuk teks yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Ciri-Ciri Paragraf Naratif
Untuk membedakan paragraf naratif dengan jenis paragraf lainnya, terutama paragraf deskriptif, berikut ini beberapa unsur pokok yang terkandung dalam teks naratif.
 Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
 Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
 Adanya sudut pandang penulis.
 Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
 Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
 Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
 Mempunyai alur atau plot.
 Termasuk jenis tulisan ilmiah atau nonfiksi atau biografi, autobiografi, sejarah, silsilah.
 Termasuk jenis tulisan fiksi atau khayalan (cerpen, novel, roman).
 Tidak memiliki kalimat utama (semua kalimat merupakan rincian).
 Bertujuan menceritakan.

Macam-Macam Paragraf Naratif
Berdasarkan sifatnya, karangan atau paragraf naratif dibedakan menjadi dua, yaitu paragraf narasi sugestif dan paragraf narasi ekspositoris. Berikut ini pengertian kedua jenis paragraf naratif tersebut.
 Paragraf narasi sugestif (imajinatif/fiksi) adalah paragraf yang menggambarkan rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan merangsang daya khayal/imajinasi pembaca. Contohnya cerpen, novel, dan roman.
 Paragraf narasi ekspositoris (faktual/non fiksi) adalah paragraf yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi pengetahuan. Contohnya biografi, autobiografi, dan laporan perjalanan.

Struktur Paragraf Naratif

Struktur suatu karangan naratif dapat kita lihat dari bagaimana pengarang mengisahkan tokoh dalam bentuk suatu alur atau plot. Ada dua macam struktur paragraf naratif berdasarkan alur atau plotnya, yaitu:
 Struktur paragraf naratif kronologis
1. Peristiwa awal
2. Peristiwa inti
3. Peristiwa akhir.
 Struktur paraagraf naratif flash back (sorot balik)
1. Peristiwa inti atau akhir (masa kini)
2. Peristiwa awal (masa lalu)

Cara Menulis Paragraf Naratif

Untuk menulis paragraf naratif, ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan. Berikut adalah langkah-langkah menulis paragraf narasi beserta contohnya.
 Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif
Topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif, misalnya sebagai berikut.
1. Semalam di kota Jakarta.
2. Kedinginan karena kehujanan.
3. Mengais rezeki dengan mendaur ulang kaleng roti.
4. Si anak soleh selamat dari kobaran api.
5. Nabi Sulaiman menemukan kubah ajaib.

 Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa
Kerangka paragraf naratif
Topik: Nabi Sulaiman menemukan kubah
1. Dengan ilmunya, Nabi Sulaiman melihat benda di dasar laut.
2. Nabi Sulaiman memerintahkan Jin Ifrit.
3. Jin Ifrit dan jin lainnya gagal.
4. Ashif bin Barkhiya disuruh Nabi Sulaiman ke dasar laut.
5. Kubah ditemukan.
6. Kubah diangkat ke permukaan laut

 Mengembangkan kerangka menjadi paragraf naratif
Kerangka dengan topik ”Nabi Sulaiman menemukan kubah” dikembangkan menjadi paragraf naratif sebagai berikut.
Suatu ketika Nabi Sulaiman berjalan-jalan di pantai untuk melihat kebesaran Allah di laut. Dengan kelebihan ilmu yang dimiliki, tiba-tiba Nabi Sulaiman melihat suatu benda di dasar laut. ”Benda itu sangat menakjubkan,” pikirnya. Nabi Sulaiman lalu memerintahkan Jin Ifrit untuk mengambil benda ajaib tersebut. Namun, Jin Ifrit tidak menemukan sesuatu di dasar, padahal berulang-ulang turun ke dasar laut. Kemudian Nabi Sulaiman menyuruh jin yang lainnya. Akan tetapi, jin-jin lainnya pun tidak menemukan apa-apa di dasar laut. Akhirnya, Nabi Sulaiman menyuruh Ashif bin Barkhiya. Ia adalah seorang yang mempunyai ilmu langsung dari Allah. Ia mempunyai kekuatan tinggi. Ashif bin Barkhiya pun menyelam ke dasar laut. Ternyata, benda menakjubkan yang ia temukan itu adalah sebuah kubah yang terbuat dari mutiara. Kubah itu sungguh elok dan memesona. Kubah itu diangkatnya ke permukaan laut dan dibawa ke hadapan Nabi Sulaiman.

Contoh Paragraf Naratif
Berikut ini penulis sajikan dua contoh paragraf narasi, yaitu paragraf narasi pendek dan paragraf narasi panjang. Silahkan kalian baca dan cermati beberapa karakteristik atau ciri yang menjadikannya bentuk paragraf narasi.
Contoh Paragraf Narasi Singkat
Hari ini adalah hari pertama Faris bersekolah di SMAN 4 Semarang. Ia bangun pukul 4.00 WIB, satu jam lebih awal dari biasanya. Ia segera ke kamar mandi. Salat Subuh ia lakukan tepat setelah azan selesai berkumandang. Pakaian seragam baru yang telah ia siapkan dari kemarin malam, dipakainya dengan rapi. Meskipun tidak biasa, ia mencoba sarapan pagi. Tepat pukul 6.00, ia berpamitan kepada kedua orang tuanya kemudian berangkat dengan harapan dan semangat baru.

Contoh Paragraf Narasi Panjang
Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan seperti biasa, tiada berujung tiada berpangkal: …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan ketika sampai di jalan pertemuan antara jalan kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seolah-olah berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan. Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam … rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan badan kasarnya. Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, kini benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai pahlawan yang dapat dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati karena nasibnya, demikian sudah menurut suratan tangan, ya, ia mati karena kehendak Ilahi.

H.B Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Post