3 Langkah Prafrasa Puisi Menjadi Prosa dan Contohnya Lengkap
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/03/parafrasa-puisi.html
Advertisement
Baca Juga:
Ada banyak sekali definisi puisi yang diberikan para ahli, namun secara umum puisi diartikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang berbeda dengan bentuk karya sastra lain yang berupa prosa. Secara lebih rinci, sebuah puisi memiliki karakteristik sebagai berikut.
■ Menggunakan bahasa yang singkat dan padat yang dituangkan dalam bentuk bait-bait.
■ Bersifat konotatif dan imajinatif.
■ Memanfaatkan perlambangan (majas).
■ Ambiguitas (memberikan banyak penafsiran).
Ada berbagai cara yang dapat ditempuh untuk memahami isi puisi. Salah satu caranya ialah dengan parafrasa puisi. Parafrasa puisi biasanya lebih panjang daripada puisi aslinya. Lalu tahukan kalian apa yang dimaksud dengan parafrase puisi itu? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut.
Apa itu Parafrasa Puisi?
Parafrasa puisi adalah kegiatan mengubah atau mengungkapkan kembali puisi ke bentuk lain biasanya mengarah pada bentuk prosa dan menjurus pada makna denotatif tanpa mengubah pengertian dengan maksud untuk dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi.
Parafrase biasanya diawali dengan menambahi atau menyelipkan kata-kata atau tanda baca dalam puisi yang bersangkutan. Maksudnya adalah agar kalimat-kalimat, larik-larik, dan bait-bait terasa lebih lancar. Cara ini juga bertujuan untuk menampilkan kembali kata-kata atau tanda-tanda baca yang semula sengaja dihilangkan oleh penyairnya.
Kata-kata atau tanda-tanda baca tambahan tersebut ditempatkan dalam tanda kurung. Langkah selanjutnya, mengubah puisi tersebut ke dalam bentuk prosa yang kata-kata di dalamnya sudah didominasi kata-kata atau kalimat-kalimat si pembuat parafrasa. Secara umum ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memparafrasakan puisi, yaitu sebagai berikut.
1. Memparafrasakan puisi dengan menambahkan kata atau kalimat di antara baris puisi.
2. Memparafrasakan puisi dengan langsung menerjemahkan isi puisi ke dalam bentuk cerita.
Masih ingatkah kalian dengan bentuk puisi remaja? Puisi remaja adalah puisi yang mengangkat tema kehidupan remaja dan ditulis oleh remaja. Cobalah kalian perhatikan contoh puisi remaja berikut ini.
Generasiku
Kala mentari bersinar terang
Menerangi alam maya
Cerah cerianya dunia ini
Embun pagi menyejukkan hati
Hai remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera!
Masa depanmu untuk generasi terpuji
Langkah maju ke muka, berkarya dan berjasa
Isi jiwa sesama manusia
Secerah mentari pagi
Sinarnya datang
Nama bangsa masyhur di penjuru dunia
Bangkitkan jiwamu wahai remaja
Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A ...
|
Dengan menggunakan cara yang pertama, maka apabila puisi di atas diparafrasakan, hasilnya adalah sebagai berikut.
Generasiku
(Aku sedang tertidur nyenyak).
(Mana) kala mentari bersinar terang.
(Sinarnya) Menerangi alam maya.
(Aku merasakan) cerah cerianya dunia ini.
Embun pagi menyejukkan hati(ku).
(Saat aku sedang tertidur itu aku mendengarkan sebuah seruan).
(”)Hai(,) remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera!(”)
(Suara itu terus terngiang di telingaku).
(”)Masa depanmu (berguna) untuk generasi terpuji.
Langkah (kan) (kakimu) maju ke muka, (untuk) berkarya dan berjasa.
Isi (lah) jiwa sesama manusia.
(Agar hati mereka) secerah mentari pagi
Sinarnya datang (menerangi hati seluruh manusia) (sehingga)
Nama bangsa masyhur di penjuru dunia
Bangkitkan jiwamu (,) wahai remaja
Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A (”)
|
Setelah kalian membaca parafrasa tersebut, kalian dapat memahami isi puisi tersebut secara utuh. Puisi tersebut mengungkapkan seruan kepada seluruh generasi muda untuk bangkit, berjuang, dan berkarya demi meraih cita-cita membentuk generasi terpuji.
Cara kedua adalah dengan menyimpulkan garis besar isi puisi tersebut. Puisi ”Generasiku” bercerita tentang semangat yang tumbuh pada diri si Aku untuk meraih cita-citanya.
Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu memiliki penafsiran yang sama tentang puisi tersebut? Jika penafsiranmu berbeda, kamu tidak perlu takut. Puisi bersifat poliinterpretasi sehingga pembaca bebas menafsirkan isi puisi tersebut.
Langkah-Langkah Memparafrasakan Puisi ke Dalam Bentuk Prosa
Kegiatan memparafrasekan puisi dapat disebut juga sebagai kegiatan yang berkaitan dengan analisis struktur batin puisi. Oleh karena itu, kegiatan ini juga merupakan kegiatan memahami isi, tema, dan amanat puisi. Berikut ini adalah langkah-langkah memparafrasakan puisi.
1. Pahami puisi yang akan diparafrasakan.
Baca dan pahami kalimat-kalimat puisi! Gunakanlah berbagai sumber seperti kamus, ensiklopedi, buku teori sastra, sejarah sastra, dan lain-lain! Carilah hubungan antarunsurnya!
2. Temukan adanya penyimpangan dan keunikan aspek kebahasaan pada puisi yang diparafrasakan!
Dalam hal ini, kita harus menguasai berbagai konvensi bahasa, seperti kosa kata, ejaan, dan tata bahasa.
3. Tulis kembali puisi yang akan diparafrasakan dalam bentuk baru.
Parafrasa puisi biasanya mengarah pada bentuk prosa dan menjurus pada makna denotatif.
Parafrasa merupakan cara pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan/macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya. Ciri-ciri parafrasa adalah sebagai berikut.
■ Bentuk tuturan berbeda
■ Makan tuturan sama
■ Subtansi tidak berubah
■ Bahasa atau cara penyampaian berbeda.
Contoh Prafrasa Puisi Menjadi Prosa
Bentuk parafrasa dibagi menjadi dua, yaitu parafrasa lisan dan parafrasa tulisan. Nah berikut ini adalah beberapa contoh parafrasa bentuk tulisan. Silahkan kalian simak baik-baik.
Contoh 1:
Selamat Tinggal
aku berkaca
ini muka penuh luka
siapa punya?
kudengar seru menderu
dalam hatiku
apa hanya angin lalu?
lagu lain pula
mmenggelepar di tengah malam buta
ah...!!!
segala menebal, segala mengental
segala tak kukenal
(Chairil Anwar)
|
Puisi di atas, apabila diparafrasakan maka hasilnya adalah sebagai berikut.
Ketika aku berkaca, aku sangat terkejut melihat mukaku ini mulai dipenuhi luka. Sebenanya ini punya siapa?
Aku mendengar suara yang seru menderu, dalam hati kubertanya, apakah itu hanya suara angin lalu?
Aku pun mendengar lagu yang lain menggema menggelepar di tengan malam buta.
Ah,...!!
Segalanya telah menebal, bahkan segalanya jadi mengental, sehingga segalanya tidak aku kenal.
|
Contoh 2:
Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Bila peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang perih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar, DCD 1959:7)
|
Puisi di atas, apabila diparafrasakan maka hasilnya adalah sebagai berikut.
Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku sebab tidak ada gunanya.
Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya. Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.
Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri.
Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
(Rachmat Djoko Pradopo)
|
Jenis parafrase ada dua, yaitu parafrasa terikat dan parafrasa bebas. Berikut ini adalah perbedaan kedua jenis parafrasa tersebut.
■ Parafrasa terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Dalam parafrase terikata, seluruh kata dalam puisi masih tetap ada dan digunakan.
■ Parafrasa bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dan dapat pula tidak digunakan.
Berikut ini adalah contoh parafrasa terikat dan parafrase bebas, coba kalian bandingkan.
Contoh Puisi
|
Parafrasa Terikat
|
Parafrasa Bebas
|
pagiku hilang sudah melayang
hari mudaku sudah pergi
kini petang datang membayangi
batang usiaku sudah tinggi.
aku lalai di hari pagi,
beta lengah di masa muda
kini hidup meracun hati
miskin ilmu, miskin harta
apa guna kusesalkan,
menyesal tua tiada berguna,
hanya menambah luka sukma
kepada yang muda kuharapkan,
atur barisan di hari pagi,
menuju kearah padang bakti.
(ali hasjmi)
|
kini pagiku hilang sudah melayang entah kemana
sekarang hari mudaku sudah pergi jauh tak kan pernah kembali
kini hanya petang yang datang membayangi alam pikiranku
yang kini batang usiaku sudah mulai tinggi.
dulu aku lalai di hari pagi,
karena beta lengah di masa muda yang masih suka bermalas-malasan
hingga kini hidup menjadi meracun hati tak bisa berbuat apa-apa lagi
sudah miskin ilmu, miskin harta pula
namun ah, apa guna kusesalkan,
karena menyesal tua itu tiada berguna,
hanya menambah luka sukma di hati
kepada yang muda kuharapkan,
untuk atur barisan di hari pagi,
menuju kearah padang bakti.
|
Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda dulu.
Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta apa-apa.
Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.
Ia berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang menuju kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati).
|
Contoh Cara Memparafrasakan Puisi Secara Terikat dan Bebas
Contoh 1:
Bentuk puisi asli:
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
|
Mencari arti kata sulit
Termangu : diam
Cayamu : sinar atau cahaya
Suci : bersih
Kerdip : sebentar kelihatan padam, sebentar menyala lagi
Kelam : agak gelap atau kurang terang
Sunyi : sepi
Bentuk : sosok, wujud
Remuk : hancur
Kerdip lilin di dalam kelam sunyi : sesuatu sangat berarti
Aku mengembara di negeri asing : pengakuan penyair akan dosa-dosanya, sehingga ia menjadi ”orang asing” bagi dirinya sendiri.
DipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling : mengungkapkan tekad bulat penyair yang menyadari bahwa jalan Tuhanlah yang menjadi pilihannya. Ia tidak akan berpaling lagi, apapun yang terjadi.
Bentuk parafrase terikat
Doa
Tuhanku aku mohon ampunanMu
diDalam aku termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biarpun susah sungguh menghadapi kenyataan hidup
Aku tetap Mengingat kau penuh seluruh
Dengan cayaMu panas suci
meskipun tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Engkau sangatlah berarti
Tuhanku yang Maha Esa
Aku seperti hilang bentuk
Terasa Remuk tubuhku
Tuhanku Yang Maha Kuasa
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku Yang Maha Pengampun
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling apapun yang terjadi
|
Bentuk parafrase bebas
Puisi diatas mengisahkan seseorang yang sedang termangu, ia tetap menyebut nama Tuhannya, Ia mengingat atas kesalahan dan dosa-dosa yang ia perbuat . Dia berusaha selalu ingat padaNya meskipun susah karena memikirkan urusan dunia.Ia sadar atas kebesaran Tuhan yang penuh cahaya suci, meskipun tinggal kerdip lilin baginya sangatlah berarti.Ia merasa seperti tubuhnya hancur penuh dengan dosa. Ia merasa asing bagi dirinya, Ia bertekad bulat bahwa jalan yang Tuhanlah yang menjadi pilihannya, ia tidak akan berpaling lagi, apa pun yang terjadi.
|
Referensi:
https://yuniarsihsiti.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-cara-membuat-contoh.html
Sangat membantu utk saya lebih memahami erti makna penulisan sajak, terima kasih
ReplyDelete