Puisi Lama: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya Lengkap
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/05/puisi-lama.html
Advertisement
Baca Juga:
Puisi adalah sebuah karya sastra berupa seni tertulis yang merupakan bentuk ungkapan perasaan penulisnya melalui bahasa yang terikat dengan irama, mantra, rima dan penyusunan lirik serta bait.
Puisi merupakan karya sastra yang mementingkan bunyi, struktur dan makna yang ingin disampaikan. Jadi dapat dikatakan bahwa puisi mewujudkan penggunaan bahasa sebagai sebuah seni yang memiliki kualitas estetika (keindahan).
Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas puisi lama (konvensional) dan puisi baru (inkonvensional/modern). Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, macam-macam dan contoh puisi lama. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Pengertian Puisi Lama
Puisi lama atau puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan banyak lagi yang lainnya.
Jadi puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut antara lain sebagai berikut.
□ Jumlah kata dalam 1 baris.
□ Jumlah baris dalam 1 bait.
□ Persajakan (rima).
□ Banyak suku kata tiap baris.
□ Irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Adapun ciri-ciri atau karateristik dari puisi lama adalah sebagai berikut.
□ Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
□ Peninggalan sastra Melayu lama.
□ Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
□ Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait dan jumlah suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Lama dan Contohnya
Macam-macam puisi lama antara lain sebagai berikut.
1. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama peninggalan sastra Melayu lama. Pantun merupakan salah satu puisi lama asli masyarakat Melayu yang sangat populer. Sekarang penggunaan pantun dapat diselaraskan sesuai dengan jenis pantun.
Ciri-Ciri pantun adalah sebagai berikut.
□ Satu bait terdiri atas empat baris.
□ Setiap baris terdiri atas 4-5 kata.
□ Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
□ Rima akhir berpola a-b-a-b
□ Struktur pantun terdiri atas sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Jenis-jenis pantun antara lain sebagai berikut.
■ Pantun Nasihat
■ Pantun Teka-Teki
■ Pantun Remaja
■ Pantun Agama
■ Pantun Adat
■ Pantun Kepahlawanan
■ Pantun Kias
■ Pantun Peribahasa
■ Pantun Jenaka
Contoh-Contoh pantun adalah sebagai berikut.
Pantun Jenaka
|
Pantun Teka-Teki
| |
Ambil segulung rotan saga Sudah diambil mari diurut Duduk termenung harimau tua Melihat kambing mencabut janggut
|
Burung nuri burung dara Terbang ke sisi taman kayangan Cobalah tebak wahai saudara Makin di sisi makin ringan
| |
Puisi Nasihat
|
Puisi Adat
| |
Kalau keladi sudah ditanam Jangan lagi meminta talas Kalau budi sudah ditanam Jangan lagi meminta balas
|
Berek-berek turun ke semak Dari semak turun ke padi Dari nenek turun ke mamak dari mamak turun ke bumi
| |
Pantun Agama
|
Pantun Dagang
| |
Cari lebah bersarang besar Jangan tersengat racun berbisa Janji Allah adalah benar Jangan tertipu kehidupan dunia
|
Hari gelap jangan bingung Niscaya kita cepat tidur Hati siap karena untung Jangan alpa panjatkan syukur
| |
Pantun ramaja
| ||
Bukan kacang sembarang kacang Kacang melilit kayu jati Bukan datang sembarang datang Datang melihat isi jantung hati
|
2. Syair
Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ir atau Syu’ur yang artinya perasaan yang mendalam. Awal mula syair berasal dari Persia dan masuk ke Indonesia bersama dengan penyebaran Agama Islam.
Ciri-ciri syair adalah sebagai berikut.
□ Setiap bait terdiri atas empat baris.
□ Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
□ Bersajak a-a-a-a.
□ Semua baris adalah isi.
□ Bahasanya biasanya kiasan.
Jenis-jenis syair antara lain sebagai berikut.
■ Syair Panji adalah syair yang menceritakan kejadian, keadaan ataupun orang-orang yang berada di dalam suatu istana kerajaan.
■ Syair Kiasan adalah syair yang berisi tentang perumpamaan terhadap suatu peristiwa tertentu.
■ Syair Romantis adalah syair yang biasanya berisi tentang percintaan.
■ Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan suatu peristiwa, tokoh ataupun tempat yang bersejarah.
■ Syair Keagamaan adalah syair yang berisi tentang ajaran Islam, sufi, riwayat cerita Nabi dan Rasul serta pedoman hidup agar bahagia di dunia dan akhirat.
Contoh syair adalah sebagai berikut.
Janganlah engkau berbuat maksiat
Janganlah engkau berbuat jahat
Segeralah engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat
Apabila engkau kesulitan
Dan menerima segala cobaan
Memohonlah kepada Tuhan
Pasti Tuhan mengabulkan
Jangan lupa kepadaNya
Patuhilah perintahNya
Bertaubatlah kepadaNya
Pasti Tuhan menerimaNya
|
3. Karmina
Karmina disebut juga pantun kilat yaitu pantun yang terdiri atas dua baris dan biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung. Pantun kilat banyak digunakan oleh kalangan remaja yang bertujuan sebagai pencair suasana.
Ciri-ciri karmina adalah sebagai berikut.
□ Satu bait terdiri atas 2 baris.
□ Bersajak a-a.
□ Satu baris terdiri atas 8-12 suku kata.
□ Satu baris terdiri atas 4-5 kata.
Contoh karmina adalah sebagai berikut.
Jambu besar milik nyonya
Kalau nyasar tinggal tanya
Beli kedondong di Kota Paris
Boleh kanalan dong manis
Pak Sulam pergi ke Cina
Selamat malam buat yang di sana
Burung gelatik bagus rupanya
Eneng cantik siapa yang punya
Bapak Supri memakai batik
Hari ini kau terlihat cantik
|
4. Talibun
Talibun adalah salah satu bentuk puisi lama yang berbentuk seperti pantun. Talibun biasanya memiliki baris genap seperti 6 baris, 8 baris, 10 baris, dan seterusnya. Talibun 8 baris adalah jenis talibun yang paling populer.
Ciri-ciri talibun antara lain sebagai berikut.
□ Talibun memiliki jumlah baris yang genap yang terdiri atas isi dan sampiran. Jika talibun terdiri dari 6 baris, maka 3 baris pertama disebut juga dengan sampiran dan 3 baris selanjutnya merupakan isi.
□ Antarsampiran harus saling berhubungan.
□ Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya menyesuaikan jumlah baris.
□ Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 kata.
Contoh talibun adalah sebagai berikut.
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang Pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami
|
5. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Ciri-ciri seloka biasanya ditulis dalam empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari 4 baris.
Contoh seloka adalah sebagai berikut.
Baik budi emak si Randang
Dangang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah
diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui
|
6. Gurindam
Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari 2 baris kalimat dengan irama akhir yang sama yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Ciri-ciri gurindam antara lain sebagai berikut.
□ Biasanya baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian.
□ Baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh gurindam adalah sebagai berikut.
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan Ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
|
7. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan.
Ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.
□ Bersifat sakti
□ Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
□ Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik
□ Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak
□ Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan
Contoh mantra adalah sebagai berikut.
Hai dewa berotot besi
Bangunlah dengan kekuatan besimu itu
Wahai raja basa basi
Yang duduk dikerajaan paling tinggi
Bersandar ditiang besi
Memintamu untuk memberikan insan
Kuminta insan sedikitmu
Agar mendapatkan kekuatan otot besimu
|
8. Bidal
Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki rima dan irama, sehingga sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan Melayu, bidal yang mengandung kiasan, sindirin atau pengertian tertentu. Bidal termasuk salah satu jenis sastra yang tertua. Secara teoritis, makna bidal seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan.
Dalam kehidupan sehari-hari, bidal mempunyai fungsi sebagai berikut.
□ Sebagai media komunikasi.
□ Sebagai media pengajaran dan pendidikan.
□ Sebagai media untuk mengkritik.
□ Sebagai media untuk mengontrol dalam masyarakat.
□ Sebagai media untuk menunjukkan kebijaksanaan.
□ Sebagai media untuk melihat dan mengukur status seseorang.
Contoh bidal adalah sebagai berikut.
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Tulus tangan dilakukan, lulus kata dilangkahkan.
|
Di pengertian Bidal, lugas itu sebenarnya kata tugas atau memang punya arti sendiri..?
ReplyDelete