5 Macam Majas Pertentangan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/06/majas-pertentangan.html
Advertisement
Baca Juga:
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, majas atau gaya bahasa adalah kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan.
Secara umum pengertian majas adalah pemakaian kata yang melewati batas-batas makna yang lazim atau yang menyimpang dari makna harfiah. Majas berfungsi untuk menarik perhatian orang lain ketika seseorang mengomunikasikan ide/gagasannya kepada orang lain, baik secara tertulis maupun secara lisan. Dengan kata lain, majas berfungsi untuk meningkatkan efek berbahasa.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali macam-macam majas yang dikategorikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu: majas pertentangan, majas perbandingan, majas sindiran, dan majass penegasan. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian, jenis dan contoh kalimat majas pertentangan. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Apa itu Majas Pertentangan?
Majas pertentangan adalah majas yang di dalamnya terdapat pertentangan dengan maksud untuk menciptakan efek situasi yang lebih dahsyat. Majas pertentangan ini pun banyak jenisnya.
Macam-Macam Majas Pertentangan
Jenis-jenis majas atau gaya bahasa pertentangan antara lain majas oksimoron, paradoks, antitesis, kontradiksi interminus, dan anakronisme. Berikut ini pengertian dan contoh kalimat dari kelimat jenis majas pertentangan tersebut.
1. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah majas yang di dalam satu frase itu terdapat sebuah paradoks. Ciri penting dari majas oksimoron ini adalah hal yang seolah bertentangan itu diungkapkan dalam satu frase. Contoh majas oksimoron adalah sebagai berikut.
□ Reuni itu penuh dengan isak tangis bahagia.
□ Cinta dan benci bergolak dalam dadaku.
□ Saat senang dan susah, kita akan jalani bersama.
Seperti yang kalian lihat ada hal-hal yang bertentangan seperti pada kata “isak tangis bahagia”, “cinta dan benci”, dan “senang dan susah” terdapat dalam satu frase di kalimat.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas mengungkapkan dua hal yang berlawanan meski keduanya benar secara kenyataan. Berbeda dengan oksimoron yang diungkapkan dalam satu frase, pada paradoks tidak demikian. Contoh majas paradoks adalah sebagai berikut.
□ Walau berada di ruangan yang dipenuhi orang, aku merasa kesepian.
□ Meski nakal, tapi murid itu rajin dalam mengerjakan PR.
□ Ketika yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Pada ketiga contoh majas paradoks di atas, kalian bisa lihat terdapat pertentangan yang keduanya merupakan benar. Kalian juga bisa bandingkan dengan majas oksimoron sebelumnya untuk mengetahui perbedaannya. Contoh lain majas paradoks adalah sebagai berikut.
□ Entahlah, dia sering sekali menghadapi perasaan kesendirian di tengah-tengah kebisingan kota metropolitan ini.
□ Ketegangan menyebabkan seluruh orang yang berada di ruang ber AC ini kepanasan.
□ Disetiap adanya keributan yang disebabkan oleh provokator, selalu saja di situ ada orang yang tetap tenang dan berkepala dingin.
□ Walaupun sudah memasuki senja, tubuh tua kakek ini selalu penuh dengan semangat jiwa muda yang terus membara
□ Karena begitu rupawannya si laki-laki itu, sampai-sampai tidak ditemukan satu gadis pun yang tidak menyukainya.
□ Karena begitu mudahnya soal ujian ini, sampai-sampai tidak ada satu orang pun yang sanggup menyelesaikannya
3. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki arti bertentangan satu dengan yang lain. Ciri dari majas antitesis adalah kata yang bertentangan terletak berdekatan. Contoh majas antitesis adalah sebagai berikut.
□ Dari tua-muda, laki-laki dan perempuan, semuanya datang ke acara itu.
□ Siang malam, pagi sampai petang, lelaki itu bekerja keras untuk keluarganya.
□ Masuk surga atau neraka sangat tergantung perbuatan saat masih hidup.
Bisa kalian lihat terdapat kata “tua-muda”, “siang malam”, dan “surga atau neraka” yang bersifat antitesis. Contoh majas antitesis yang lain adalah sebagai berikut.
□ Malam ini entah yang muda maupun tua, orang dewasa ataupun anak -anak semuanya tenggelam pada suasana senang merayakan 17 Agustus.
□ Jaminan masuk surga bukanlah didasarkan karena miskin kaya.
□ Entah penghasilan kita dapat banyak atau sedikit, janganlah kita lupa untuk selalu terus bersedekah.
4. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa pengecualian. Sebelumnya disebutkan sesuatu yang diperbolehkan, dan kemudian diikuti dengan penyangkalan. Contoh majas kontradiksi interminus adalah sebagai berikut.
□ Semua orang dilarang masuk ruangan ini, kecuali karyawan.
□ Keluarga itu pergi ke Surabaya, kecuali si Bungsu yang masih kuliah.
□ Semua harga BBM naik, kecuali Solar.
5. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah jenis majas pertentangan yang mengatakan sesuatu di masa lalu, namun nampak ada yang bertentangan. Ciri dari majas anakronisme adalah dipakai untuk menceritakan hal yang terjadi di waktu lampau. Contoh majas anakronisme adalah sebagai berikut.
□ Galileo Galilei membawa Android saat menunjukkan hasil penemuannya.
□ Tentara Majapahit itu bersiap menggunakan pesawat F-16.
Seperti yang kalian tahu Android maupun F-16 belum ada di di zaman Galileo Galilei dan Majapahit.