59 Jenis Majas (Gaya Bahasa), Pengertian dan Contohnya Lengkap
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/05/macam-macam-majas-gaya-bahasa-dan-contohnya.html
Advertisement
Baca Juga:
Menurut Henry Guntur Tarigan, dalam buku Pengajaran Semantik terbitan Angkasa tahun 2009 dalam halaman 104 mendefinisikan majas sebagai bahasa yang dipergunakan secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah.
Majas, kiasan, atau figurative of speech adalah bahasa kias, bahasa indah, yang dipergunakan untuk meninggikan dan meningkatkan efek dengan memperkenalkan serta membandingkan benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.
Pendek kata, penggunaan kata atau kalimat tertentu dapat mengubah serta menimbulkan nilai rasa atau konotasi tertentu. Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali macam-macam majas yang dikategorikan ke dalam empat kelompok utama yaitu:
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Sindiran
4. Majas Penegasan
Nah, berikut ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis majas dari keempat kategori majas atau gaya bahasa di atas lengkap dengan pengertian dan contohnya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik.
1. Majas Asosiasi (Perumpamaan)
Majas Asosiasi adalah majas yang membadingkan dua hal atau kondisi yang berbeda, namun dianggap sama karena adanya kemiripan sifat. Ciri-ciri dari gaya bahasa asosiasi adalah terdapat penggunaan kata-kata “laksana, bagai, bak, seumpama, bagaikan, seperti, ibarat dan lain sebagainya”. Contoh majas asosiasi adalah sebagai berikut.
□ Semangatnya amat keras laksana batu
□ Tangisan anak tersebut laksana radio tak berantena.
□ Senyumnya kecut seumpama asam jawa.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan secara langsung dua hal dalam bentuk perbandingan analogis. Ciri-ciri dari majas metafora adalah tidak terdapat konjungsi (kata hubung) pada kalimat. Majas metafora sering dipergunakan pada karya sastra seperti syair,puisi, dan sejenisnya. Contoh majas metafora adalah sebagai berikut.
□ Hati dia seputih salju.
□ Jiwaku sebersih embun pagi.
□ Polisi hari ini mengamankan para sampah masyarakat.
3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda yang tidak bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia. Ciri umum dari majas personifikasi adalah digunakan pada benda mati dan kemudian diberikan sifat kemanusiaan. Contoh majas personifikasi adalah sebagai berikut.
□ Angin berlambai-lambai mengirim pesan sang Puteri.
□ Pohon itu bersedih, sebab tahu dia akan di tebang.
□ Ombak laut meloncat-loncat meraih langit biru.
4. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang ingin mengungkapkan sesuatu dengan cara kiasan atau penggambaran. Ciri-ciri majas alegori biasanya kalimatnya cukup panjang dan terdapat beberapa kiasan namun membentuk suatu kesatuan yang jelas dan tersurat. Contoh majas alegori adalah sebagai berikut.
□ Dunia ini ibarat sebuah tumbuhan hijau yang bisa menyihir mata para manusia yang melihatnya, begitu menarik menakjubkan dan indah namun lambat laun seiringnya waktu dia akan menjadi kuning kering kerontang dan akhirnya musnah
□ Otak manusia itu seperti halnya mata pisau seiring waktu jika sering dipakai maka akan semakin tajam membuatnya semakin disegani manusia tapi apabila didiamkan begitu saja atau tergeletak maka seiringnya waktu di akan menjadi tumpul dan tidak lagi menyilaukan lagi.
5. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan benda, hewan atau tumbuhan sebagai simbol untuk menjelaskan maksud tertentu. Ciri-ciri dari majas simbolik adalah adanya penggunaan kata benda, hewan atau tumbuhan serta maksud disampaikan secara tersirat. Contoh majas atau gaya bahasa simbolik adalah sebagai berikut.
□ Dia akan dibawa ke meja hijau. (maksudnya = pengadilan)
□ Pura pura meminta maaf sama halnya dengan bunglon yang mencari celah untuk kamuflase. (maksudnya = sering berubah pendirian)
□ Dosenku adalah kamus berjalan. (maksudnya = menguasai banyak perbendaharaan kata)
6. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai ciri, merek, atau atribut tertentu untuk menggantikan pengucapan sebuah benda atau dengan kata lain terdapat pemakaian kata tertentu untuk menggantikan nama general dari benda tersebut. Contoh majas metonimia adalah sebagai berikut.
□ Setiap malam kakek selalu minum Nescafe. (maksudnya kopi nescafe)
□ Dia datang dengan naik Innova. (maksudnya mobil Toyota Innova)
□ Karena haus, adik minum Aqua. (maksudnya air merek Aqua)
7. Majas Pars Pro Toto
Pars pro toto yaitu majas atau gaya bahasa yang menyebutkan sebagian dengan maksud untuk keseluruhan. Contohnya adalah sebagai berikut.
□ Sejak minggu kemarin, ia tidak kelihatan batang hidungnya.
□ Agar bisa masuk ke gedung bioskop tersebut, maka perkepala diwajibkan membayar Rp.30.000,00.
8. Majas Totem Pro Parte
Totem pro parte adalah majas yang menyebut seluruh objek, padahal faktanya hanya sebagian saja. Contoh majas totem pro parte adalah sebagai berikut.
□ Dalam pertandingan Sepak bola yang diadakan tadi malam, Jerman akhirnya berhasil menjadi juara pada pertandingan akbar piala dunia.
□ Malang akhirnya mampu menyabet juara cabang olahraga atletik di PON pada tahun ini.
9. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan antar dua hal secara jelas atau eksplisit dan terdapat kata penghubung seperti ibarat, layaknya, umpamanya, bak, bagai dan contoh sebagainya. Sekilas apabila kita bandingkan dengan majas perumpamaan atau asosiasi agak sama, namun tetap ada perbedaan diantara keduanya. Contoh majas simile dalam kalimat adalah sebagai berikut.
□ Senyumanmu begitu indah ibarat bunga bunga yang sedang mekar.
□ Gadis itu sungguh cantik sekali bagai bidadari yang baru saja turun dari kahyangan.
□ Laki-laki itu memiliki pendengaran yang benar benar tajam bagaikan pendengaran kelinci.
10. Majas Alusio
Majas alusio adalah majas perbandingan yang memakai peribahasa atau kata kiasan yang sudah sering digunakan. Ciri dari majas alusio adalah penggunaan ungkapan yang tidak di selesaikan, sebab hal itu sudah umum diketahui. Contoh dari majas alusio adalah sebagai berikut.
□ Kamu ini memang tua-tua keladi.
□ Bandung sering disebut sebagai Paris van java.
11. Majas Antropomorfisme
Majas antropomorfisme adalah majas yang memakai kata yang terkait dengan manusia tapi dipakai pada benda lain. Contoh majas antropomorfisme adalah sebagai berikut.
□ Mulut gua itu sangat sempit.
□ Kancil itu pandai.
12. Majas Sinestesia
Majas Sinestesia adalah majas metafora yang mengungkapkan sesuatu yang terkait dengan panca indera manusia. Ciri majas sinestesia yang jelas adalah adanya penggunaan indera dalam kalimat tersebut. Contoh majas sinestesia ini adalah sebagai berikut.
□ Suaranya merdu sekali.
□ Rio Haryanto mencetak sejarah manis dengan mencatatkan diri sebagai pembalap di F1.
13. Majas Antonomasia
Majas antonomasia adalah majas yang menyebutkan sesuatu tidak secara langsung, melainkan dengan menggunakan sifat yang melekat pada obyek tersebut. Contoh majas antonomasia adalah sebagai berikut.
□ Si Gempal
□ Si Pandai
□ Si Keriting
□ Si Rajin
14. Majas Aptronim
Majas aptronim adalah majas yang melekatkan sifat atau pekerjaan pada bagian nama seseorang. Contoh majas aptronim adalah sebagai berikut.
□ Budi Tukang Suntik.
□ Tomang Pertanian.
15. Majas Hipokorisme
Majas Hipokorisme adalah majas yang menggunakan nama panggilan tertentu yang menunjukkan dekatnya hubungan. Majas ini juga sering dipakai untuk memperlihatkan akrabnya hubungan. Contoh majas hipokorisme adalah sebagai berikut.
□ Si Buyung suka main bola.
□ Kambing Ronald sangat lucu, karena itu Ronald sangat suka dan merawatnya setiap hari.
16. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menurunkan kualitas sesuatu dengan maksud untuk merendahkan diri. Dengan begitu, ada fakta yang dikecil-kecilkan saat penggunaan majas ini. Contoh dari majas litotes adalah sebagai berikut.
□ Mari mampir ke gubuk kami.
□ Kalau boleh, saya antar Anda dengan mobil jelek ini.
17. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah kebalikan dari majas litotes. Dengan begitu majas hiperbola ini bisa diartikan sebagai pengungkapan dengan maksud untuk melebihkan dari kenyataan yang sebenarnya. Sehingga kemudian terkesan berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh dari penggunaan majas hiperbola adalah sebagai berikut.
□ Inilah berbagai daftar karya karya anak bangsa yang bisa mengguncang dunia.
□ Langkah suara Deru prajurit melampaui kebisingan suara kereta api tersebut.
□ Doni secepat kilat pulang ke rumah ketika mengetahui kabar ayahnya kembali dari negara Australia.
18. Majas Depersonifikasi
Majas depersonifikasi adalah kebalikan dari majas personafikasi, yaitu mengungkapkan proses atau kegiatan manusia yang disifatkan kepada hewan atau benda non-manusia. Contoh dari majas depersonifikasi adalah sebagai berikut.
□ Penonton sepakbola tampak menyemut di tribun.
□ Orang itu berdiam diri dan mematung.
19. Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah majas yang bermaksud untuk menghaluskan makna. Digunakan kata tertentu yang lebih halus dari kata lainnya yang terkesan lebih kasar. Contoh dari majas eufimisme adalah sebagai berikut.
□ Dia adalah siswa tunarungu.
□ Saya mohon izin untuk pergi ke belakang.
20. Majas Disfemisme
Majas disfemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata kasar dengan sengaja. Majas disfemisme ini merupakan kebalikan dari eufemisme. Contoh dari majas disfemisme adalah sebagai berikut.
□ Dia adalah siswa tuli.
□ Saya minta izin untuk kencing.
21. Majas Fabel
Majas fabel adalah majas yang menjelaskan perilaku hewan seolah-olah bisa bertindak seperti manusia. Ciri dari majas fabel ini adalah adanya hewan atau binatang dalam kalimat tersebut. Contoh majas fabel adalah sebagai berikut.
□ Kucing itu sedang berdiskusi dengan kucing lainnya untuk menjebak tikus yang lewat.
□ Semut itu sedang bergotong-royong untuk mengangkut makanan yang berserakan itu.
22. Majas Parabel
Majas parabel adalah majas yang dalam seluruh ceritanya terdapat nilai atau falasafah hidup yang mendalam. Contoh majas parabel adalah sebagai berikut.
□ Kisah Mahabarata yang mengisahkan bahwa yang benar pasti akan selalu menang.
□ Hikayat Bayan Budiman yang berisi kisah yang mengajarkan tentang teladan dan kebaikan.
23. Majas Perifrasa
Majas perifrasa adalah majas yang mengungkapkan dengan ungkapan yang lebih panjang untuk menggantikan ungkapan yang lebih pendek. Ciri dari majas perifrasa ini sering berupa sebutan atau julukan sesuatu. Contoh majas perifrasa adalah sebagai berikut.
□ Lisa bekerja di kota Pahlawan. (maksudnya Surabaya)
□ Dia menempuh studi di negeri kincir angin. (yang dimaksud adalah Belanda)
24. Majas Eponim
Majas eponim adalah majas dengan menggunakan nama sesuatu untuk dipinjam sifatnya terkait dnegan konteks kalimat yang diutarakan. Ciri dari amjas eponim ini adalah adanya nama tokoh atau karakter yang terkenal. Contoh majas eponim adalah sebagai berikut.
□ Rakyat sedang menunggu kedatangan Robin Hood untuk menumpas ketidakadilan ini.
□ Negeri ini butuh Gajah Mada agar bisa maju.
25. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah majas yang di dalam satu frase itu terdapat sebuah paradoks. Ciri penting dari majas oksimoron ini adalah hal yang seolah bertentangan itu diungkapkan dalam satu frase. Contoh majas oksimoron adalah sebagai berikut.
□ Reuni itu penuh dengan isak tangis bahagia.
□ Cinta dan benci bergolak dalam dadaku.
□ Saat senang dan susah, kita akan jalani bersama.
26. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas mengungkapkan dua hal yang berlawanan meski keduanya benar secara kenyataan. Berbeda dengan oksimoron yang diungkapkan dalam satu frase, pada paradoks tidak demikian. Contoh majas paradoks adalah sebagai berikut.
□ Walau berada di ruangan yang dipenuhi orang, aku merasa kesepian.
□ Meski nakal, tapi murid itu rajin dalam mengerjakan PR.
□ Ketika yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
27. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki arti bertentangan satu dengan yang lain. Ciri dari majas antitesis adalah kata yang bertentangan terletak berdekatan. Contoh majas antitesis adalah sebagai berikut.
□ Dari tua-muda, laki-laki dan perempuan, semuanya datang ke acara itu.
□ Siang malam, pagi sampai petang, lelaki itu bekerja keras untuk keluarganya.
□ Masuk surga atau neraka sangat tergantung perbuatan saat masih hidup.
28. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa pengecualian. Sebelumnya disebutkan sesuatu yang diperbolehkan, dan kemudian diikuti dengan penyangkalan. Contoh majas kontradiksi interminus adalah sebagai berikut.
□ Semua orang dilarang masuk ruangan ini, kecuali karyawan.
□ Keluarga itu pergi ke Surabaya, kecuali si Bungsu yang masih kuliah.
□ Semua harga BBM naik, kecuali Solar.
29. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah jenis majas pertentangan yang mengatakan sesuatu di masa lalu, namun nampak ada yang bertentangan. Ciri dari majas anakronisme adalah dipakai untuk menceritakan hal yang terjadi di waktu lampau. Contoh majas anakronisme adalah sebagai berikut.
□ Galileo Galilei membawa Android saat menunjukkan hasil penemuannya.
□ Tentara Majapahit itu bersiap menggunakan pesawat F-16.
30. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolah-olah menyangkal sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio. Contoh majas apofasis adalah sebagai berikut.
Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam forum ini bahwa Anda sudah korupsi uang negara.
31. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal yang sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh majas pleonasme adalah sebagai berikut.
□ Segera turun ke bawah bila kamu masih ingin mau memperoleh jatah makan turun ke bawah
□ Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melakukan tawuran segera mundur ke belakang saat mengetahui kedatangan polisi
□ Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar suara langkah guru kemari.
32. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan. Contoh majas repetisi sebagai berikut:
□ Hanya dia satu-satunya orang yang aku tunggu satu-satunya yang kunanti satu-satunya yang hadir untuk menghiburku.
□ Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula dapat memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta.
33. Majas Pararima
Majas pararima adalah majas yang mengulang pada bagian konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata yang berlainan. Contoh majas pararima adalah sebagai berikut.
□ Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
□ Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu jadwal.
34. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi sebagai berikut:
□ Lintasi laut lewati lembah
□ Susah senang sehidup semati
35. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang sering dipakai dalam puisi. Pada majas ini terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara sejajar. Contoh majas paralelisme adalah sebagai berikut.
Sungguh aku merasakan
sungguh aku mendengar
sungguh aku melihat
sungguh aku mencintaimu
Sungguh aku merinduimu
36. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas tautologi adalah sebagai berikut.
□ Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang aku inginkan. Aku ke sini hanya ingin silaturahmi.
□ Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.
□ Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.
37. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah majas yang memakai bunyi “s” untuk diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme adalah sebagai berikut.
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kaumeringis saat aku menangis.
38. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun maknanya menjadi berbeda. Adapun contoh majas antanaklasis adalah sebagai berikut.
Ayah membawa buah tangan berupa buah durian.
39. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Contoh majas klimaks adalah sebagai berikut.
□ Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang dewasa sampai orang tua turut serta turun ke jalan mengadakan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene nya adalah seorang Gubernur.
□ Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden seharusnya kita pilih menurut kemampuannya.
40. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. Jadi, majas ini adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari majas ini adalah:
□ Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
□ Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram pun tersedia di toko tersebut.
41. Majas Inversi
Majas inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas inversi adalah sebagai berikut.
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.
42. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun sebenarnya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini adalah sebagai penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris adalah sebagai berikut.
□ Apakah ini yang disebut merdeka?
□ Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit
□ Siapa yang berkata cita-cita kita dapat dicapai cuma lewat sekolah saja
43. Majas Elipsis
Majas elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu. Misalnya seperti pada contoh berikut ini:
Saya ke rumah teman.
44. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio adalah sebagai berikut.
Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan untuk menginap.
45. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah majas yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton adalah sebagai berikut.
Setelah bangun tidur, aku lalu mandi, setelah itu membantu ibu, dan kemudian berangkat sekolah.
46. Majas Asindeton
Majas asindeton adalah kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Contoh majas asindenton adalah sebagai berikut.
□ veni, vidi, vici
□ kakek, nenek, ayah, ibu
47. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas dengan memberikan sisipan keterangan tambahan pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi adalah sebagai berikut.
□ Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.
□ Basoka, teman sekolahku, sedang sakit.
48. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. Contohnya seperti berikut ini:
□ Wah hebat sekali!
□ Luar biasa penampilannya!
49. Majas Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:
Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu pertolongan.
50. Majas Preterito
Majas preterito adalah majas yang seolah-olah ingin menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:
Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman Tanah Abang.
51. Majas Alonim
Majas alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama tertentu. Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas alonim seperti:
□ Prof, ada yang perlu saya tanyakan.
□ Dok, dia sudah siuman.
52. Majas Kolokasi
Majas kolokasi adalah penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini seperti:
Nasibku, harus berhubungan dengan si bebal itu.
53. Majas Silepsis
Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh penggunaan majas silepsis ini misalnya:
Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.
54. Majas Zeugma
Majas zeugma yaitu majas yang memakai kata tidak logis dan tidak gramatis pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:
Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.
55. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang di dalamnya terdapat hal yang ironis. Ciri dari majas ironi ini adalah adanya hal yang seolah meninggikan, tapi setelah itu menjatuhkan orang tersebut. Contoh dari majas ironi adalah sebagai berikut.
□ Bau tubuhmu wangi banget hingga sampai Aku tidak kuat untuk menahan baunya.
□ Wah, tulisan kamu kok sangat bagus sekali sampai-sampai tidak ada satu orang pun yang dapat membacanya kecuali dia.
□ Dia memang anak yang rajin dan disiplin sampai-sampai pekerjaan tugas dari para guru menggunung tidak tersentuh.
56. Majas Sarkasme
Majas sarkasame adalah gaya bahasa sindiran namun yang sifatnya kasar, langsung dan menohok. Berbeda dengan majas ironi yang kesannya halus namun dalam. Pada majas sarkasme sifatnya langsung to the point menyindir pada sasaran. Contoh majas sarkasme adalah sebagai berikut.
□ Aku muak dan muntah melihat sikapmu, pergi sana!
□ Dasar tolol Masa cuma pekerjaan gini saja kamu tidak becus!
□ Kau benar-benar Suami kere sungguh aku menyesal pernah mengenalimu.
57. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah jenis majas yang lebih halus dibandingkan dengan majas sarkasme. Gampangannya apabila majas sarkasme langsung frontal dan kasar sedangkan majas sinisme ini adalah suatu sindiran yang sangat halus atau tidak langsung implisit. Contoh majas sinisme adalah sebagai berikut.
□ Sangat tidak layak kata-kata tersebut Lontar dari mulut orang yang terpelajar semacam kamu
□ Lama-lama aku bisa jadi gila jika terus melihat kelakuanmu yang menjijikan itu
58. Majas Satire
Majas satire yaitu majas dengan maksud untuk mengecam atau menertawakan ide seseorang. Pada majas ini kerap digunakan kombinasi antara ironi, sarkasme, atau parodi. Contoh dari gaya satire ini seperti pada kalimat:
□ Matamu buta atau picek? Jalan kok gak lihat.
□ Ya ampun, kerjaan gampang begitu aja kamu nggak bisa kerjain.
59. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah majas yang bermaksud untuk mengecilkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya contoh majas innuendo seperti berikut:
□ Dikatain begitu saja kok nangis.
□ Dia ranking satu karena sering menyontek.