Teks Berita: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur Peristiwa, Kaidah Kebahasaan, Pola Penulisan, Teknik Membaca dan Contohnya
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2017/11/teks-berita.html
Advertisement
Baca Juga:
Kalian sering mendengarkan siaran atau informasi dari media elektronik seperti radio, televisi, atau internet? Sebagai salah satu sumber informasi, siaran media elektronik memberikan multimanfaat bagi kehidupan. Informasi yang kalian peroleh dari berbagai sumber media tersebut dapat berupa berita maupun nonberita. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas berbagai hal tentang teks berita, yang meliputi definisi, ciri-ciri, struktur, unsur peristiwa dan sebagainya. Silahkan kalian simak penjelasan berikut.
Pengertian Teks Berita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita berarti cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang “hangat”. Hangat di sini mengandung pengertian bahwa kejadian yang sedang atau sudah terjadi menjadi bahan pembiacaran khalayak ramai. Berita juga berarti laporan.
Ada juga yang mengatakan bahwa berita adalah informasi baru yang disajikan dalam pembacaan dan penulisan yang jelas, aktual dan menarik. Bila pembacaan dan penulisan, serta redaksi berfungsi baik maka pembaca dan pendengar akan memperoleh informasi yang aktual dan baru.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa definisi dari teks berita adalah sebagai berikut.
Teks berita adalah jenis teks narasi yang berisi laporan suatu kejadian, peristiwa atau informasi faktual baik yang sedang terjadi maupun yang telah terjadi.
|
Dari pengertian tersebut, maka teks berita tidak boleh berisi informasi yang fiktif, khayalan, tidak nyata atau hanya sekedar gosip. Teks berita harus berisi informasi atau fakta yang jelas-jelas kebenaran dan sumbernya. Sumber berita bisa berasal dari mana saja, baik media cetak seperti koran maupun media elektronik seperti televisi dan internet. Meskipun teks berita dibuat berdasarkan fakta, namun tidak semua fakta harus dibuat menjadi sebuah teks berita.
Ciri-Ciri Teks Berita
Untuk dapat mengidentifikasi suatu teks merupakan teks berita, maka kita harus mengetahui ciri-ciri dari teks berita itu sendiri. Ciri-ciri teks berita ini selalu dilibatkan dalam proses pembuatan teks berita. Oleh karena itu, apabila kalian ingin menulis sebuah teks berita, maka jangan lupa untuk melibatkan ciri-ciri teks berita. Lalu, apa saja ciri-cirinya? Berikut ini adalah ciri-ciri yang baik dan benar pada sebuah teks berita.
Ciri-Ciri
|
Penjelasan
|
Faktual
|
Artinya suatu teks berita harus berisi tentang kejadian/peristiwa yang bersifat nyata, benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh waktu, baik peristiwa yang terjadi saat ini maupun terjadi di masa lampau. Teks berita harus murni fakta dan terbebas dari unsur opini atau gagasan subjektif dari penulis
|
Unik
|
Teks berita harus berbeda penyampaiannya dengan yang lain. Berita yang dimuat merupakan sebuah peritiwa yang jarang terjadi atau berulang-ulang. Dalam kata lain, bisa disebut unik atau anti-mainstream.
|
Aktual
|
Peristiwa atau informasi yang disajikan dalam berita haruslah peristiwa yang baru saja terjadi atau yang paling update(terbaru) dan sedang hangat-hangatnya menjadi bahan perbincangan orang banyak, bukan merupakan kejadian lama dan kembali diviralkan.
|
Menarik
|
Agar menarik minat pembaca, maka penulisan teks berita seharusnya menggunakan gaya bahasa yang menarik. Menarik maksudnya adalah berita harus menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi dan ketertarikan dari pembaca untuk menyimak isi berita tersebut. Biasanya untuk menarik minat pembaca, judul berita dikemas sedemikian rupa sehingga bisa mewakili seluruh isi berita. Peristiwa yang menarik dan diminati oleh pembaca dalam hal ini masyarakat, umumnya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, kriminalitas dan konflik.
|
Objektif
|
Artinya teks berita harus dibuat apa adanya berdasarkan fakta tanpa rekayasa atau modifikasi serta tidak mencantumkan atau memberitahukan opini serta gagasan sang penulis pada isi berita.
|
Komunikatif
|
Artinya berita disajikan dalam bahasa yang sederhanda dan mudah dipahami serta diserap maknanya oleh pembaca.
|
Formal
|
Bahasa yang digunakan di dalam teks berita pada umumnya menggunakan bahsa formal atau baku. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum.
|
Kronologis
|
Artinya alur penyajian peristiwa dalam teks berita harus dimuat secara berurutan bisa dimulai dari kapan terjadinya peristiwa sampai bagaimana peristiwa dapat terjadi.
|
Struktur Teks Berita
Struktur teks berita merupakan susunan mengenai bagaimana caranya teks tersebut dibuat atau dibangun. Secara umum ada tiga struktur utama teks berita yaitu orientasi, peristiwa dan sumber berita. Berikut ini penjelasan ketiga unsur berita tersebut.
■ Orientasi Berita
Orientasi berita merupakan pembuka dari suatu peristiwa yang diberitakan. Orientasi ini berupa paragraf berisi penjelasan singkat mengenai berita tersebut.
■ Peristiwa
Peristiwa merupakan bagian inti dari teks berita. Pada bagian ini, semua fakta yang ada atau peristiwa yang terjadi dinarasikan, dijelaskan dan diinformasikan.
■ Sumber berita
Sumber berita berisi informasi mengenai darimana fakta atau kejadian yang diungkap dalam teks berita itu berasal. Biasanya berita yang ditambahkan sumber, dituliskan pada media cetak seperti koran, namun tidak jarang media elektronik juga menyertakan sumber berita terutama internet. Biasanya, lokasi sumber berita tidak harus berada di akhir teks, yang berarti lokasi bersifat fleksibel (bisa berada di mana saja).
Unsur Peristiwa Teks Berita
Dalam menyusun suatu informasi, peristiwa, kejadian atau fakta ke dalam bentuk teks berita perlu menggunakan suatu rumusan standar sehingga teks yang dibuat benar-benar seperti teks berita pada umumnya. Rumus dalam penyusunan teks berita ini adalah 5W + 1H yang kemudian biasa kita sebut sebagai unsur peristiwa dalam sebuah teks berita. Lalu tahukah kalian apa itu 5W + 1H?
5W + 1H adalah 6 rumus yang digunakan wartawan pembuat berita untuk menyususn teks berita. Rumus tersebut merupakan sebuah singkatan bahasa Inggris yang membuat 6 pertanyaan dasar terkait unsur-unsur penting dalam teks berita. 6 pertanyaan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Unsur Peristiwa
|
Keterangan
|
What
|
Dalam bahasa Indonesia, What artinya “Apa”. Suatu teks berita dikatakan baik apabila memenuhi unsur what, yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa. Dengan pertanyaan ini, maka kita bisa menemukan sebuah inti atau gagasan utama sebuah paragraf dalam teks berita.
|
Who
|
Dalam bahasa Indonesia, Who artinya “Siapa”. Suatu teks berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who, yaitu menyertai keterangan tentang siapa saja (orang) yang terlibat dalam peristiwa.
|
Where
|
Dalam bahasa Indonesia, Where artinya “Dimana”. Suatu teks berita dikatakan baik apabila memenuhi unsur where, yaitu berisi deskripsi lengkap mengenai tempat kejadian peristiwa dalam berita berlangsung.
|
When
|
Dalam bahasa Indonesia, When artinya “Kapan”. Suatu teks berita dikatakan baik bila memenuhi unsur when, yaitu menyebutkan waktu kejadian peristiwa atau berapa lama peristiwa tersebut berlangsung.
|
Why
|
Dalam bahasa Indonesia, Why artinya “Mengapa”. Suatu teks berita dikatakan baik bila memenuhi unsur why, yaitu menyertai alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
|
How
|
Dalam bahasa Indonesia, How artinya “Bagaimana”. Suatu teks berita dikatakan baik bila memenuhi unsur how, yaitu dapat menjelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkannya.
|
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan yang dipakai dalam menuliskan suatu kejadian atau fakta ke dalam bentuk teks berita. Ada 6 kaidah kebahasaan yang dipakai dalam penulisan berita, antara lain sebagai berikut.
■ Verba Transitif
Verba transitif adalah verba (kata kerja) yang dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh: Sejumlah pengusaha di Tangerang terpaksa mengimpor jagung dari Amerika Serikat dan Cina untuk pakan ternak, rata-rata 2 ton/hari atau 730 ton/tahun.
■ Verba Pewarta
Verba pewarta adalah verba yang mengindikasikan suatu percakapan.
Contoh: Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Deptan) Kabupaten Tangerang; Dr. Didi Aswadi, Selasa (29/3) mengungkapkan, impor jagung terpaksa dilakukan karena jagung lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan hewan ternak unggas di wilayah ini. Jagung lokal itu biasanya berasal dari Lampung.
■ Adverbia
Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.
Contoh: Jagung akan ditanam di lahan milik warga setelah dua kali panen.
Kata yang digarisbawahi adalah kata keterangan yang menunjukkan kuantitas/jumlah atau berapa kali suatu peritiwa terjadi.
■ Konjugasi Temporal
Kojugasi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu.
Contoh: kemudian, setelah, akhirnya dan sebagainya.
■ Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Contoh: Peserta kursus terdiri dari beragam usia mulai usia kanak-kanak sampai usia dewasa. "Di sini kita membedakan sistem penyajian materi antara peserta kelas dan peserta yang privat", jelas Gideon Dwi Prasetia Ludji, salah seorang staf pengajar Sanggar Septime.
■ Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.
Contoh: Saat ini, kata Didi, pihaknya berupaya meminimalisasi impor jagung dengan mencoba menanam jagung di sejumlah daerah, terutama di wilayah utara (pantura) Kabupaten Tangerang.
Pola Penulisan Teks Berita
Pola penulisan teks berita menggunakan metode piramida terbalik. Piramida terbalik adalah salah satu konsep, formula atau struktur penulisan berita atau sebuah acuan baku yang sering digunakan oleh wartawan untuk menyusun teks berita.
Penggunaan metode piramida terbalik berkaitan dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Ketika berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor bisa membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah yang derajat kepentingan informasinya paling rendah yang biasanya diletakkan di akhir berita.
Pola penulisan piramida terbalik bisa kalian lihat pada diagram di bawah ini.
■ Lead (Prioritas Utama)
Bagian paling atas atau puncak adalah lead atau kepala berita. Di bagian yang memiliki prioritas utama (tertinggi) ini, wartawan harus menuliskan informasi utama. Setidaknya, pada bagian lead, wartwan harus menjawab sebagian besar unsur 5W + 1H. Mengapa demikian? Jika pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan halaman, berita ini masih memiliki makna dan layak sebagai sebuah berita.
■ Neck (Sangat Penting)
Neck atau leher berita merupakan bagian dengan urutan yang sangat penting. Disebut leher karena umumnya merupakan peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead (kepala berita) untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan di bagian berikutnya yang menempati derajat prioritas lebih rendah.
■ Body (Penting)
Umumnya, bagian body merupakan penjabaran dari gagasan berita yang terdapat dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban dari pertanyaan Why (mengapa) dan How (bagaimana).
■ Body Lanjuta (Kurang Penting)
Pada bagian body lanjutan ini mencantumkan berbagai data yang tidak terlalu penting untuk ditempatkan dalam sebuah teks berita. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal lain yang jika dihilangkan tidak akan berpengaruh terhadap esensi berita.
Teknik Membaca Teks Berita
Teks berita harus didukung oleh penyampaian atau cara membacakan berita yang dapat mendukung unsur-unsur daya tarik berita tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam teknik membacakan sebuah teks berita, yaitu sebagai berkut:
Teknik
|
Keterangan
|
Lafal
|
Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa Indonesia meliputi vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.
|
Nada
|
Nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu.
|
Intonasi
|
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
|
Jeda
|
Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu:
● Jeda panjang ( . ) titik
● Jeda sedang ( , ) koma
● Jeda pendek ( _ ) spasi
|
Volume
|
Volume adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan.
|
Tempo
|
Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan sebuah berita.
|
Contoh Teks Berita dengan Rumus 5W + 1H
Tangerang Impor Jagung
Sejumlah pengusaha di Tangerang terpaksa mengimpor jagung dari Amerika Serikat dan Cina untuk pakan ternak, ratarata 2 ton/hari atau 730 ton/tahun. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Deptan) Kabupaten Tangerang; Dr. Didi Aswadi, Selasa (29/3) mengungkapkan, impor jagung terpaksa dilakukan karena jagung lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan hewan ternak unggas di wilayah ini. Jagung lokal itu biasanya berasal dari Lampung. (What, Who, Where, When, Why)
Saat ini, kata Didi, pihaknya berupaya meminimalisasi impor jagung dengan mencoba menanam jagung di sejumlah daerah, terutama di wilayah utara (pantura) Kabupaten Tangerang. Jagung akan ditanam di lahan milik warga setelah panen padi. Tiga macam sawah dipilih, yakni sawah tadah hujan, sawah irigasi teknis, dan tanah kering. “Kami masih menyusun program kerja sama dengan Deptan untuk mengembangkan usaha ini,” tambah Didi. (How)
Tahap percobaan, penanaman dilakukan pada musim kemarau tahun ini di lahan seluas 4 hektar di Kecamatan Mauk dan Kresek. “Selain untuk memenuhi kebutuhan jagung lokal, tanpa harus impor, juga akan menguntungkan masyarakat petani yang dapat menanam jagung setelah panen padi,” ungkapnya. (Where, How)
|
Referensi: