Majas (Gaya Bahasa): Pengertian, Jenis dan Contoh Kalimatnya Lengkap Bagian 2
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/05/pengertian-jenis-contoh-majas-2.html
Advertisement
Baca Juga:
21. Majas Parabel
Majas parabel adalah majas yang dalam seluruh ceritanya terdapat nilai atau falasafah hidup yang mendalam. Contoh majas parabel adalah sebagai berikut.
□ Kisah Mahabarata yang mengisahkan bahwa yang benar pasti akan selalu menang.
□ Hikayat Bayan Budiman yang berisi kisah yang mengajarkan tentang teladan dan kebaikan.
□ Hikayat Sri Rama yang berisi kisah yang mengajarkan tentang kesetiaan dan rasa saling percaya.
22. Majas Perifrasa
Majas perifrasa adalah majas yang mengungkapkan dengan ungkapan yang lebih panjang untuk menggantikan ungkapan yang lebih pendek. Ciri dari majas perifrasa ini sering berupa sebutan atau julukan sesuatu. Contoh majas perifrasa adalah sebagai berikut.
□ Lisa bekerja di kota Pahlawan. (maksudnya Surabaya)
□ Dia menempuh studi di negeri kincir angin. (yang dimaksud adalah Belanda)
Seperti yang kalian lihat pada kedua contoh majas perifrasa ini, ada penggantian ungkapan berupa kota pahlawan dan negeri kincir angin. Penggantian ungkapan itu untuk membuat gaya berbahasa yang lebih dinamis.
23. Majas Eponim
Majas eponim adalah majas dengan menggunakan nama sesuatu untuk dipinjam sifatnya terkait dnegan konteks kalimat yang diutarakan. Ciri dari amjas eponim ini adalah adanya nama tokoh atau karakter yang terkenal. Contoh majas eponim adalah sebagai berikut.
□ Rakyat sedang menunggu kedatangan Robin Hood untuk menumpas ketidakadilan ini.
□ Negeri ini butuh Gajah Mada agar bisa maju.
Pada kedua contoh majas eponim ini terlihat ada Robin Hood dan Gajah Mada, dua karakter yang sudah dikenal dan sifatnya terkait dengan kondisi yang sedang terjadi.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang di dalamnya terdapat pertentangan dengan maksud untuk menciptakan efek situasi yang lebih dahsyat. Majas pertentangan ini pun banyak jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis majas pertentangan.
1. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah majas yang di dalam satu frase itu terdapat sebuah paradoks. Ciri penting dari majas oksimoron ini adalah hal yang seolah bertentangan itu diungkapkan dalam satu frase. Contoh majas oksimoron adalah sebagai berikut.
□ Reuni itu penuh dengan isak tangis bahagia.
□ Cinta dan benci bergolak dalam dadaku.
□ Saat senang dan susah, kita akan jalani bersama.
Seperti yang kalian lihat ada hal-hal yang bertentangan seperti pada kata “isak tangis bahagia”, “cinta dan benci”, dan “senang dan susah” terdapat dalam satu frase di kalimat.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas mengungkapkan dua hal yang berlawanan meski keduanya benar secara kenyataan. Berbeda dengan oksimoron yang diungkapkan dalam satu frase, pada paradoks tidak demikian. Contoh majas paradoks adalah sebagai berikut.
□ Walau berada di ruangan yang dipenuhi orang, aku merasa kesepian.
□ Meski nakal, tapi murid itu rajin dalam mengerjakan PR.
□ Ketika yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Pada ketiga contoh majas paradoks di atas, kalian bisa lihat terdapat pertentangan yang keduanya merupakan benar. Kalian juga bisa bandingkan dengan majas oksimoron sebelumnya untuk mengetahui perbedaannya. Contoh lain majas paradoks adalah sebagai berikut.
□ Entahlah, dia sering sekali menghadapi perasaan kesendirian di tengah-tengah kebisingan kota metropolitan ini.
□ Ketegangan menyebabkan seluruh orang yang berada di ruang ber AC ini kepanasan.
□ Disetiap adanya keributan yang disebabkan oleh provokator, selalu saja di situ ada orang yang tetap tenang dan berkepala dingin.
□ Walaupun sudah memasuki senja, tubuh tua kakek ini selalu penuh dengan semangat jiwa muda yang terus membara
□ Karena begitu rupawannya si laki-laki itu, sampai-sampai tidak ditemukan satu gadis pun yang tidak menyukainya.
□ Karena begitu mudahnya soal ujian ini, sampai-sampai tidak ada satu orang pun yang sanggup menyelesaikannya
3. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki arti bertentangan satu dengan yang lain. Ciri dari majas antitesis adalah kata yang bertentangan terletak berdekatan. Contoh majas antitesis adalah sebagai berikut.
□ Dari tua-muda, laki-laki dan perempuan, semuanya datang ke acara itu.
□ Siang malam, pagi sampai petang, lelaki itu bekerja keras untuk keluarganya.
□ Masuk surga atau neraka sangat tergantung perbuatan saat masih hidup.
Bisa kalian lihat terdapat kata “tua-muda”, “siang malam”, dan “surga atau neraka” yang bersifat antitesis. Contoh majas antitesis yang lain adalah sebagai berikut.
□ Malam ini entah yang muda maupun tua, orang dewasa ataupun anak -anak semuanya tenggelam pada suasana senang merayakan 17 Agustus.
□ Jaminan masuk surga bukanlah didasarkan karena miskin kaya.
□ Entah penghasilan kita dapat banyak atau sedikit, janganlah kita lupa untuk selalu terus bersedekah.
4. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa pengecualian. Sebelumnya disebutkan sesuatu yang diperbolehkan, dan kemudian diikuti dengan penyangkalan. Contoh majas kontradiksi interminus adalah sebagai berikut.
□ Semua orang dilarang masuk ruangan ini, kecuali karyawan.
□ Keluarga itu pergi ke Surabaya, kecuali si Bungsu yang masih kuliah.
□ Semua harga BBM naik, kecuali Solar.
5. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah jenis majas pertentangan yang mengatakan sesuatu di masa lalu, namun nampak ada yang bertentangan. Ciri dari majas anakronisme adalah dipakai untuk menceritakan hal yang terjadi di waktu lampau. Contoh majas anakronisme adalah sebagai berikut.
□ Galileo Galilei membawa Android saat menunjukkan hasil penemuannya.
□ Tentara Majapahit itu bersiap menggunakan pesawat F-16.
Seperti yang kalian tahu Android maupun F-16 belum ada di di zaman Galileo Galilei dan Majapahit.
Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menegaskan sesuatu agar memberi efek tertentu bagi yang mendengar maupun membaca. Adapun jenis-jenis majas penegasan antara lain sebagai berikut.
1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolah-olah menyangkal sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio. Contoh majas apofasis adalah sebagai berikut.
□ Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam forum ini bahwa Anda sudah korupsi uang negara.
Seperti pada contoh apofasis di atas, seolah-olah hendak menyembunyikan sesuatu, namun justru hal itu menegaskannya.
2. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal yang sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh majas pleonasme adalah sebagai berikut.
□ Segera turun ke bawah bila kamu masih ingin mau memperoleh jatah makan turun ke bawah
□ Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melakukan tawuran segera mundur ke belakang saat mengetahui kedatangan polisi
□ Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar suara langkah guru kemari.
□ Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kejadian tersebut
□ Ria begitu riang gembira saat mengetahui kekasihnya hadir untuk melamar dirinya.
□ Hari ini Dewi melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata di Solo keraton kasunanan Kampung batik Pasar Klewer Masjid Agung Solo terdapat banyak lagi tempat yang lain.
□ Nenek datang ke sini dari Desa membawa oleh-oleh beraneka ragam macam buah.
3. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan. Contoh majas repetisi sebagai berikut:
□ Hanya dia satu-satunya orang yang aku tunggu satu-satunya yang kunanti satu-satunya yang hadir untuk menghiburku
□ Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula dapat memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta
□ Main game main game main game cuma itu saja yang kamu kerjakan setiap hari, sana keluar rumah cari angin supaya sehat
□ Dia Dia Dan Dia melulu yang cuma ada pada pikiranku saat sekarang
□ Ahmad terus latihan-latihan dan latihan supaya bisa memperoleh Piala menjadi atlet berprestasi
Seperti yang kalian lihat pada majas repetisi tersebut, ada beberapa pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal itu sengaja dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.
4. Majas Pararima
Majas pararima adalah majas yang mengulang pada bagian konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata yang berlainan. Contoh majas pararima adalah sebagai berikut.
□ Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
□ Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu jadwal.
5. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi sebagai berikut:
□ Lintasi laut lewati lembah
□ Susah senang sehidup semati
Seperti yang kalian lihat, pada contoh majas aliterasi tersebut terdapat pengulangan konsonan secara berurutan.
6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang sering dipakai dalam puisi. Pada majas ini terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara sejajar. Contoh majas paralelisme adalah sebagai berikut.
Sungguh aku merasakan
sungguh aku mendengar
sungguh aku melihat
sungguh aku mencintaimu
Sungguh aku merinduimu
7. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas tautologi adalah sebagai berikut.
□ Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang aku inginkan. Aku ke sini hanya ingin silaturahmi.
□ Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.
□ Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.
□ Sungguh sepi malam ini sungguh sunyi pengharapan ini.
□ Tetap menemanimu di dalam suka maupun di dalam duka waktu bahagia waktu Sedih saat tertawa saat kecewa.
□ Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.
8. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah majas yang memakai bunyi “s” untuk diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme adalah sebagai berikut.
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kaumeringis saat aku menangis.
9. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun maknanya menjadi berbeda. Adapun contoh majas antanaklasis adalah sebagai berikut.
Ayah membawa buah tangan berupa buah durian.
10. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Contoh majas klimaks adalah sebagai berikut.
□ Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang dewasa sampai orang tua turut serta turun ke jalan mengadakan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene nya adalah seorang Gubernur
□ Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden seharusnya kita pilih menurut kemampuannya
□ Mulai dari rakyat kecil orang biasa polisi tentara tokoh masyarakat hingga para ulama menyampaikan pernyataan atas hal-hal yang diucapkan sang Gubernur tersebut
□ Di warung tersebut barang yang harganya bermacam-macam mulai dari 10000 hingga yang harga 3 juta
11. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. Jadi, majas ini adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari majas ini adalah:
□ Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
□ Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram pun tersedia di toko tersebut.
□ Acara itu didatangi oleh orang yang paling tua muda bahkan yang masih anak-anak dan balita.
□ Tidak peduli dari yang paling kaya, kaya, sederhana, berkecukupan, miskin bahkan yang tidak punya apa-apa semuanya sama dihadapan Tuhan.
□ Ukuran baju itu tersedia dari berbagai ukuran mulai dari XXL, XL, L hingga yang paling kecil S.
12. Majas Inversi
Majas inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas inversi adalah sebagai berikut.
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.
Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih dulu sebelum subjek pada majas inversi tersebut.
13. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun sebenarnya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini adalah sebagai penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris adalah sebagai berikut.
□ Apakah ini yang disebut merdeka?
□ Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit
□ Siapa yang berkata cita-cita kita dapat dicapai cuma lewat sekolah saja
□ Betul begitu kamu tidak butuh uang ini meskipun kebutuhanmu masih kurang?
14. Majas Elipsis
Majas elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu. Misalnya seperti pada contoh berikut ini:
Saya ke rumah teman.
Pada contoh majas elipsis di atas terdapat penghilangan unsur predikat berupa kata “pergi”.
15. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio adalah sebagai berikut.
Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan untuk menginap.
16. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah majas yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton adalah sebagai berikut.
Setelah bangun tidur, aku lalu mandi, setelah itu membantu ibu, dan kemudian berangkat sekolah.
Pada contoh majas polisindenton tersebut terlihat dipakainya kata hubung dalam kalimat yakni “setelah, lalu, dan”.
17. Majas Asindeton
Majas asindeton adalah kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Contoh majas asindenton adalah sebagai berikut.
□ veni, vidi, vici
□ kakek, nenek, ayah, ibu
18. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas dengan memberikan sisipan keterangan tambahan pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi adalah sebagai berikut.
□ Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.
□ Basoka, teman sekolahku, sedang sakit.
Nah seperti yang kalian lihat, ada sematan keterangan tambahan untuk menjelaskan subyek pada kalimat.
19. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. Contohnya seperti berikut ini:
□ Wah hebat sekali!
□ Luar biasa penampilannya!
20. Majas Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:
Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu pertolongan.
21. Majas Preterito
Majas preterito adalah majas yang seolah-olah ingin menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:
Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman Tanah Abang.
22. Majas Alonim
Majas alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama tertentu. Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas alonim seperti:
□ Prof, ada yang perlu saya tanyakan.
□ Dok, dia sudah siuman.
23. Majas Kolokasi
Majas kolokasi adalah penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini seperti:
Nasibku, harus berhubungan dengan si bebal itu.
24. Majas Silepsis
Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh penggunaan majas silepsis ini misalnya:
Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.
25. Majas Zeugma
Majas zeugma yaitu majas yang memakai kata tidak logis dan tidak gramatis pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:
Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang berisi sindiran untuk membuat kesan tertentu bagi orang yang mendengar. Macam-macam majas sindiran ini juga banyak yaitu sebagai berikut.
1. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang di dalamnya terdapat hal yang ironis. Ciri dari majas ironi ini adalah adanya hal yang seolah meninggikan, tapi setelah itu menjatuhkan orang tersebut. Contoh dari majas ironi adalah sebagai berikut.
□ Bau tubuhmu wangi banget hingga sampai Aku tidak kuat untuk menahan baunya.
□ Wah, tulisan kamu kok sangat bagus sekali sampai-sampai tidak ada satu orang pun yang dapat membacanya kecuali dia.
□ Dia memang anak yang rajin dan disiplin sampai-sampai pekerjaan tugas dari para guru menggunung tidak tersentuh.
□ Kamu memang benar-benar anak yang teladan, telat datang pulang duluan.
□ Kamu Memang anak yang beruntung setiap hari kedua orang tuamu menghajar kamu.
□ Kamu sungguh luar biasa, sungguh hebat pantas untuk diagungkan, kamu mampu menipu semua rakyat mu Dan menganggap kamu adalah dewa.
2. Majas Sarkasme
Majas sarkasame adalah gaya bahasa sindiran namun yang sifatnya kasar, langsung dan menohok. Berbeda dengan majas ironi yang kesannya halus namun dalam. Pada majas sarkasme sifatnya langsung to the point menyindir pada sasaran. Contoh majas sarkasme adalah sebagai berikut.
□ Aku muak dan muntah melihat sikapmu, pergi sana!
□ Dasar tolol Masa cuma pekerjaan gini saja kamu tidak becus!
□ Kau benar-benar Suami kere sungguh aku menyesal pernah mengenalimu.
Pada gaya sarkasme ini tidak ada sama sekali sopan-santun. Semuanya diucapkan dengan kasar.
3. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah jenis majas yang lebih halus dibandingkan dengan majas sarkasme. Gampangannya apabila majas sarkasme langsung frontal dan kasar sedangkan majas sinisme ini adalah suatu sindiran yang sangat halus atau tidak langsung implisit. Contoh majas sinisme adalah sebagai berikut.
□ Sangat tidak layak kata-kata tersebut Lontar dari mulut orang yang terpelajar semacam kamu
□ Lama-lama aku bisa jadi gila jika terus melihat kelakuanmu yang menjijikan itu
□ Kan aku sudah kasih tahu jangan cuma cari sekedar dari kecantikan saja sekarang baru tahu kan kamu yang kamu pilih itu adalah transgender.
□ Aku benar-benar senang memperoleh nilai 8 dari kerja keras sendiri dibandingkan kamu yang memperoleh nilai sempurna namun dengan cara curang
4. Majas Satire
Majas satire yaitu majas dengan maksud untuk mengecam atau menertawakan ide seseorang. Pada majas ini kerap digunakan kombinasi antara ironi, sarkasme, atau parodi. Contoh dari gaya satire ini seperti pada kalimat:
□ Matamu buta atau picek? Jalan kok gak lihat.
□ Ya ampun, kerjaan gampang begitu aja kamu nggak bisa kerjain.
5. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah majas yang bermaksud untuk mengecilkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya contoh majas innuendo seperti berikut:
□ Dikatain begitu saja kok nangis.
□ Dia ranking satu karena sering menyontek.
Referensi: